LAMONGAN lintasjatimnews.com – Muhadlarah yang diadakan rutin mingguan setiap hari Senin Sore merupakan kegiatan Ekstra kurikuler Wajib bagi santri Madrasah Aliyah Al Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur. Pembukaan kegiatan ini dibuka dengan meriah dan panggung megah di halaman Madrasah Aliyah Al Ishlah Senin, 14/8/2023.
Muhadlarah itu sendiri berasal dari kata bahasa arab yang bermakna orasi dan kemudian difahami latihan orasi atau pidato. Kegiatan ini nyatanya tidak latihan keberanian berorasi di atas panggung semata tetapi acara muhadlarah juga diikuti ragam talenta menyertainya, seperti; Master of Ceremony (MC) Qiraatul Al Qur’an seni suara nasyid qasidah bahkan ada tari Saman tari Persia dan main musik gitar.
Demikian itu disampaikan oleh Supervisor, Muhadlarah Putri Ustadzah Siti Fathimatuz Zahroh MPd, yang sekaligus guru bahasa Arab Madrasah Aliyah Al Ishlah, di hadapan 550 lebih peserta Muhadlarah dengan panggung yang lain dari biasanya.
Ustadzah yang asli dari Kebonagung Padangan Bojonegoro ini dengan lantang menyampaikan dua program utama tahun ini, pertama meningkatkan kualitas orasi bahasa Arab dan Inggris dan kedua meningkatkan kualitas acara hiburan atau resting, sehingga acara ini jadi ajang mengasah bakat dan talenta santri Al Ishlah, Tegas istri Ustadz Muhammad Arwani Lc, MAg ini.
Ustadzah Eva Nariya SAg banyak berharap muhadlarah ini menjadikan mereka sittilkul disetiap hal, dan pergerakan yang berasas dengan syiar Ponpes Al Ishlah. Gerakan kita harus bernilai ibadah, ada unsur seni maksudnya tidak asal asalan, ada dzauq rasa, empati, feeling dan mencerminkan akhlak mulia, Tutur Ustadzah yang asli Blimbing ini.
Sementara itu, Gondo Waloyo M.A menjelaskan, Ektra muhadhsrah ini tidak hanya untuk menelurkan da’i atau da’iyah, tapi juga wasilah pengembangan bahasa, kultur, pemahaman agama, penambahan wawasan keilmuan, diskusi, dan mengembangkan bakat menjadi MC menjadi seniman dan talenta lainnya yang sejalan dengan sistem pondok, Jelas Humas Madrasah Aliyah Al Ishlah ini.
Di muhadlarah ini juga diajarkan kepemimpinan dan kemandirian, karena di sini ada Ketua firqah yang bertanggung jawab menggerakkan anggota untuk terus berkompetisi dalam setia agenda muhadlarah, dan harus mampu menemukan solusi bila ada kendala di setiap firqah yang dipimpinnya Pungkas alumnus S2 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun 2007 ini.
Reporter; Gondo Waloyo