Lestarikan Budaya, Wayang kulit Jawa Timuran Hadir di Taman Budaya

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews.com – Taman Budaya Jawa Timur akan menyelenggarakan Pergelaran Wayang Kulit bersama Dalang Ki Tetuko Aji dari Kabupaten Mojokerto. Lakon yang akan ditampilkan adalah Anjila Kencana.

Pergelaran akan dilaksanakan pada Jum’at, 11 Agustus 2023, jam 20.00 wib. Ki Tetuko Aji akan tampil diiringi grup karawitan Pringgondani dari Kabupaten Mojokerto.

Lakon Anjila Kencana, pada wayang kulit gaya Jawa Timuran memiliki kesamaan cerita pada cerita wayang kulit gaya Jawa Tengahan, Anoman Duta.

Acara ini di buka langsung oleh Ali Ma’rup, S.Sos., MM. selaku Kepala UPT Taman Budaya Provinsi Jawa Timur dan dihadiri juga oleh beberapa tamu undangan :
• Drs. Beny Sampirwanto, M.Si selaku Asisten 1 Sekda Jatim.
• Ir. Mohammad Yasin, M.Si selaku Bappeda Jatim.
• Jarianto selaku ketua STKW Surabaya.
• Sinarto selalu ketua PEPADI Jatim.
• Pracihara selaku Kepala Sekolah SMKN 12 Surabaya.
• Husni selaku sekretaris KSBN.
• Ir. H. Rianto dari Komunitas Waluyo Budoyo.
• Wanto dari Komunitas Wayang Orang Laras Manunggal.
• Wiwik dari komunitas Sanggar Bumi Laras.
• Serta beberapa komunitas budaya Surabaya.

Antusias pengunjung yang melihat pergelaran ini lebih dari 500 orang, bahkan ada yang dari kalangan anak-anak dan Mahasiswa.

Dalam sambutannya Ali Ma’ruf menginginkan kesenian wayang kulit ini harus selalu dilestarikan bersama sebagai wujud dari jati diri bangsa.

Harapan saya, kita sebagai generasi muda orang Jawa jangan sampai melupakan budaya dan adat kita sebagai orang Jawa yang merupan warisan luhur, ada sebuah pepatah Wong Jowo Ojo Ilang Jawane, yang mempunyai makna bahwa kita sebagai orang Jawa jangan meninggalkan adat dan budaya Jawa, tegas Ali Ma’ruf.

Dalang Ki Tetuko Aji adalah pemuda potensial yang tinggal di Dusun Murung RT.001/RW.004, Desa Jiyu Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto. Disamping sebagai dalang juga menjadi pimpinan Grup Karawitan Pringgondani yang beralamat di rumahnya.

Pertunjukan wayang kalit kali ini memberikan warna lain yang berbeda, dengan penggabungan dari musik Bali dan Jawa Tengah dan Jawa Barat, sehingga menimbulkan irama yang apik dan indah.

Reporter CakBAS.