LAMONGAN lintasjatimnews.com – Pendamping Program keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan menjalin kolaborasi dengan UPT Puskemas Kecamatan Laren dalam upaya menurunkan angka stunting.
Hal ini ditandai dengan MOU lewat surat yang di layangkan oleh Korcam Bapak Mohamad Maha Khomaruddin ke UPT Puskesmas Kecamatan Laren dan di sambut dengan baik oleh Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Laren Ibu dr Tri Puji Hastuti.
Ibu Tri Puji Hastuti siap menerjunkan 1 ahli gizi dan 20 bidan desa untuk memberikan sosialisasi tentang stunting dan cara pencegahanya.
Acara ini dilaksanakan sejak Bulan Mei dan berakhir, Senin (19/6/2023) di Desa Karangtawar Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan dan resmi di tutup oleh Sekretaris Camat, bapak Kunjali mewakili Camat Laren yang berhalangan hadir.
Dalam sambutanya, Kunjali menyampaikan pesen Bupati Lamongan Dr H Yuhronur Efendi MBA, bahwa lamongan benar benar memperhatikan perihal stunting. “Diharapkan angka stunting bisa menurun dan bisa sampai zero,” harapnya.
Sementara Korkab PKH Lamongan Dwi Hari Mulyono menyampaikan bahwa kementerian sosial juga sangat peduli tentang stunting.
“Lewat pemberian bansos berupa PKH maupun BPNT yang diberikan secara tunai untuk dibelanjakan bahan makanan seimbang, dan diharapkan BPNT dibelanjakan sebagai mana kebutuhan rumah tangga,” tuturnya.
Hari Mulyono mencontohkan, jika dalam keluarga sudah punya beras maka tidak usah lagi beli beras maka bisa dibelanjakan ke bahan yang lain.
Sementara itu, Korcam PKH Laren, Mohamad Maha Khomarudin menyampaikan Pelatihan Stunting kali ini berkat bantuan dari desa dan juga swadaya dari Pendamping serta KPM PKH yang siap memberikan sumbangan seikhlasnya.
Begitu juga Nastainul Hasan selaku pendamping PKH menambahkan setelah acara penyuluhan ini akan dilanjutkan secara mendalam melalui kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2).
“Setiap bulan pendamping wajib melaksankan kegiatan itu lewat pertemuan kelompok agar materi yang disampaiakn bisa mengara,” tutur pria yang juga pernah mendapat penghargaan tingkat Nasional oleh Kemensos.
Reporter: Alfain Jalaluddin Ramadlan