Lantunan Tembang Macapat Menggema di Taman Budaya Jawa Timur

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews.com – DISBUDPAR Jatim lewat UPT Taman Budaya Jatim memfasilitasi pagelaran Kidung Macapat dengan tema “Tumuruning Wahyu Ketentreman Nagri”

Pagelaran ini dilaksanakan pada hari Kamis (15/06/2023) pukul 20:00 WIB, di Pendopo Jayengrana Taman Budaya Jawa Timur Jl. Gentengkali 85 Surabaya, banyak sekali antusias masyarakat Surabaya untuk menyaksikan tembang” Jawa sebagai kebudayaan bangsa.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Hario Widyoseno selaku Kasi Penyajian UPT Taman Budaya Jatim, dalam sambutannya beliau sangat berterima kasih bisa bekerjasama dengan Sanggar Sekar Palupi dari Paguyupan Tunggak Jati Nuswantoro.

“Kami sangat bangga dan senang bisa ikut dalam menghidupkan kembali kesenian tembang macapat yang ada di Jawa Timur sebagai jati diri bangsa,” Tegas Hario.

“Harapan kami semua kesenian yang berada di Jawa Timur bisa berkembang seirama dengan perkembangan jaman yang harus kita ajarkan kepada anak cucu sebagai warisan leluhur yang Adi Luhung,” imbuhnya.

Didalam tema Tumuruning Wahyu Ketentreman Nagri, menceritakan tentang kisah pemunculan Narodo dengan Ki Semar sebagai sosok Ponokawan penunggu pulau Jawa dalam tokoh pewayangan.

Penampilan macapat kali ini menampilkan dari Sanggar Sekar Palupi, yang berlokasi di Jl. Singojaya V No 23 Bangah, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, yang dipimpin oleh Bpk. Andik Sutiyono.

“Tema ini menceritakan tentang proses pergantian pemimpin lama dengan pemimpin yang baru, disitu telah terjadi bergulirnya pemimpin yang lama berpindah ke tempat yang telah ditentukan oleh sang kuasa untuk saling menikmati menjadi sosok pemimpin yang diidolakan oleh rakyatnya dan tetap memegang pundi-pundi kepemimpinan,” jelas Andik saat wawancara diselesai acara oleh awak media www.lintasjatimnews.com

“Alhamdulilah…. dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur sudah memberikan kesempatan kepada kami Sanggar Sekar Palupi dan Komunitas Tunggak Jati Nuswantoro, sebagai seniman dan para pelaku budayawan untuk bisa tampil didalam wilayah provinsi Jawa Timur,” tutur Andik.

Reporter : Cak BAS.