LAMONGAN lintasjatimnews.com – Dalam rangka meningkatkan Ukhuwah Islamiyah Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem Paciran Lamongan memanfaatkan momentum bulan Syawal dengan mengadakan acara Silaturrahim dan Halal Bihalal. Kegiatan dihadiri sekitar 500 peserta yang terdiri dari pimpinan pesantren, guru, tenaga kependidikan, dan karyawan, hari Senin (1/5/2023).
Kegiatan dipusatkan di aula KH Abdurrahman Syamsuri Ponpes Karangasem Paciran yang tersusun sebagai berikut; 1) Pembukaan (MC) dipandu Saudara Akbar Albubasyir, SPd, 2) Ayat-ayat Alquran dibacakan Ustadz Rouisul Umam Firmanda, 3) Sambutan dan pembinaan oleh Pengasuh Pesantren Karangasem, 4) Penutup dan Ramah Tamah.
Dalam sambutannya KH Drs Abdul Hakam Mubarok, Lc. MPd, menyampaikan, “Halal Bihalal merupakan salah satu media untuk silaturrahim dan mengakrabkan kembali sesama pimpinan dengan karyawan dan karyawan dengan karyawan,” jelas pria alumni Al-Azhar Mesir.
“Mengingatkan kembali kepada bapak/ibu guru yang mempunyai tanggungjawab yang besar dan berat untuk mendidik peserta didik dan santri yang sudah diamanahkan kepada pondok. Mendidik tidak hanya sekedar mengajar, tetapi berkaitan dengan pembentukan karakter dan pembinaan akhlakul karimah,” pungkasnya.
Acara terasa sangat istimewa karena dihadiri Prof Dr Zainudin Maliki, MSi. (Anggota DPR RI Komisi X dari Fraksi PAN). Dalam kesempatan tersebut Prof Zainudin, demikian panggilan akrabnya. Diminta untuk memberikan tausiyah dan ceramah tentang politik sebagai bekal untuk menghadapi tahun politik 2024.
Prof Zainudin, menjelaskan, “Sejarah mencatat bahwa Persyarikatan Muhammadiyah secara organisatoris memang tidak pernah menjadi partai politik sehingga tidak pernah terlibat sebagai kontestan dalam perhelatan pemilu tahun 1955. Atau bisa disebut Muhammadiyah tidak pernah terlibat dalam kegiatan politik praktis,” jelas pria mantan rektor UM Surabaya.
“Pikiran-pikiran warga persyarikatan ada kecendrungan tidak progresif dalam urusan politik, terutama politik praktis. Dampaknya kader-kader politik atau politkus dari kalangan Muhammadiyah sangat sedikit jumlahnya. Hal ini sangat disayangkan, padahal jejaring dalam politik sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Saya mengakui termasuk muallaf dalam politik,” pungkasnya.
Acara diakhir dengan penutup dan doa, dilanjutkan bersalaman saling memaafkan antara guru dan karyawan satu dengan lainnya. Kemudian ramah tamah dan makan-makan menu khas lebaran, ketupat daun siwalan ditambah kuah kare dan lodeh ala pantura Lamongan melengkapi seluruh rangkaian acara Halal Bihalal.
Reporter: Efendy