Surabaya Kedatangan Wisatawan Asal Denmark

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews.com – Dispudpar Provinsi Jawa Timur dan UPT Taman Budaya Jatim kali ini kedatangan tamu istimewa, yakni wisatawan mancanegara dari Denmark.

Dalam penyambutan tamu wisatawan kali ini sangat meriah dengan tampilan seni Reog dan Jaranan, yang disuguhkan oleh UPT Taman Budaya Cak Durasim.

Tamu wisatawan datang ke lokasi pada hari Kamis (16/03/2023) pukul 20:00 WIB di Pandapa Jayengrana UPT Taman Budaya Jawa Timur Jalan Gentengkali 85 Surabaya.

Kepala Dinas UPT Kebudayaan Provinsi Jawa Timur Dr. Hudiyono, M.Si. kembali memberikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada tim Tunggak Jati Nuswantoro sebagai promotor penggerak kesenian.

“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada tim TJN yang sudah mengakomodir penyambutan yang sangat meriah dan berkesan bagi para tamu undangan mancanegara,” jelas Hudiyono.

Selain penampilan Reog dan Jaranan juga ada fasilitasi kegiatan Pentas Kolaborasi NGIKET yang merupakan kolaborasi dari lima kesenian melebur menjadi satu dengan membentuk suatu pertunjukan yang spektakuler, yaitu: Jaranan Senterewe Turonggo Aulio Utomo, Reog Singo Joyo Taruno Sakti, Junjung Drajat Sekar Tinandu, Ponokawan Ismoyo Jati, Mocopat Sekar Palupi.

NGIKET menceritakan suatu perjalanan peradaban manusia yang tidak luput dari sebuah proses, dimana ada perubahan di setiap jalannya hidup. Halangan dan rintangan dalam perjalanan manusia untuk mencapai pendewasaan dirinya hingga menjadi manusia yang sukses dan berbudi luhur. NGIKET bisa diartikan sebagai penyatuan dari Suku, Ras, dan Agama yang beraneka macam.

“Kami sangat bersyukur sekali pertunjukan kami bisa disaksikan oleh tamu mancanegara dari Denmark, ini merupakan suatu langkah awal yang bagus bagi kami untuk menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan negara yang berbudaya,” tutur Hendy Yudha selaku ketua Tunggak Jati Nuswantoro.

Kami berharap kedepan seni dan budaya bangsa Indonesia bisa menjadi mencusuar perdamaian dunia, dengan beraneka ragam kebudayaan bisa lebur menjadi satu kesatuan NKRI.

Reporter (CakBAS)