LAMONGAN lintasjatimnews.com – Pada sesi istirahat menjelang jamuan makan siang, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Ir. Munif Syarif, M.M. didampingi Dr. Chusnu Yulisetyo, M.Pd. Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan menyaksikan dari dekat aksi para siswa memainkan seperangkat gamelan, Kamis (09/03/2023).
Munif maupun Chusnu sangat menikmati alunan gamelan yang dimainkan anak-anak SMP Negeri 2 Ngimbang. Bahkan kedua beliau sempat mencoba memainkan memukul gamelan.
“Saya sangat senang dan menikmati permainan gamelan anak-anak. Kegiatan seperti ini, sebagai upaya ikut melestarikan kesenian tradisional produk budaya lokal,” papar Muniif.
Saat ditemui awak lintasjatimnews, Sudarto, S.Pd., salah satu pembina di Sanggar Seni Langen Wiyata mengisahkan terbentuknya Sanggar Seni Langen Wiyata.
“Mula- mula kegiatan Seni Sanggar Langen Wiyata hanya kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti pada umumnya. Namun dengan memandang ada ruang untuk berkarya lebih luas, maka pembinaan dan pelatihan dikembangkan untuk mengikuti kegiatan dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, dan tembus sampai tingkat nasional,” papar Sudarto.
“Sanggar Seni Langen Wiyata mulai berkembang pada tahun 2005 dan pada tahun 2010 diterima sebagai peserta Paguyupan Pecinta Seni Tradisi ( PPST ) tingkat Propinsi Jawa Timur.” Kisah Sudarto, guru mapel bahasa Inggris.
Dra. Titik Luhur Hariati, guru Seni Budaya, saat ditemui awak litasjatimnews.com, memaparkan bahwa dengan adanya kepercayaan masyarakat, Sanggar Seni Langen Wiyata selalu mengikuti kegiatan-kegiatan pada berbagai even, antara lain: 1) Tampil dalam kegiatan HUT Kemerdekaan RI tingkat kecamatan, 2) Kegiatan Padhang Bulan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Lamongan, 3) Festival Seni Tradisional tingkat Jawa Timur setiap tahun sebelum penyebaran Covid–19, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
“Karawitan Sanggar Seni Langen Wiyata juga pernah tampil dalam Pagelaran Seni tingkat Nasional di Taman Mini Indonesia Indah pada tahun 2007,”kisah Titik yang juga sebagai pembina teater di Sanggar Seni Langen Wiyata.
Ditemui dan diminta keterangan oleh awak litasjatimnews.com, Sarsan, M.MPd., guru Matematika yang juga sebagai pembina karawitan, memaparkan jenis-jenis kegitan dan para pembina yang tergabung dalam Sanggar Seni Langen Wiyata.
“Saya (red: Drs. Sarsan) dan Pak Sugeng Santoso yang mula-mula membina anak-anak SMP Negeri 2 Ngimbang di Sanggar Langen Wiyata. Saya dan Pak Santoso lebih fokus melatih karawitan. Selanjutnya saya minta bantuan guru yang berkompeten untuk membantu seni vokal, tari, dan teater, yaitu Bapak Sudarto dan Ibu Titik Hariati,” papar Sarsan.
Selanjutnya Sarsan juga memaparkan peminat ekstra seni di Sanggar Seni Langen Wiyata. “Saat ini kegiatan di Sanggar Seni Langen Wiyata diikuti 84 siswa yang terdiri dari 1) 24 siswa pemain karawitan dibina oleh Bapak Sugeng Santoso dan saya sendiri, 2) Seni tari diikuti 28 siswa dibina oleh Bapak Sudarto, dan 3) Seni Teater diikuti 32 siswa dibina oleh Ibu Titik Hariati.”
Sementara itu, Titik Hariati, memaparkan anak-anak yang main saat menjamu para kepala sekolah saat menikmati jamuan makan siang. Ada tiga kelompok anak yang tampil menghibur d Sanggara Seni Langen Wiyata, yaitu
Pengrawit terdiri dari 12 anak, yaitu Bima Anugerah , Stefano Febian , Valentino R, Putra Daniar , Daffa dzaky. Gading Martene, Reza Riski, Cucuk Yuan. David Eko , Iqfan Nur, Iqbal Dwi. Ivan Adi.
Wira swara vokal grounya sebanyak 11 anak, yaitu Khansa Luthfi, Reva Yulia. Via Alkholifatun, Aprillianty. Desiana , Marinda, Maiwha, Nesia, Lusiana, Shofa dan Alfiah.
Penari yang tampil tiga anak, yaitu Putri, Miranda dan Yoh.
Para kepala sekolah yang sedang menikmati sajian makan siang tampak menikmat alunan gending Jawa. Lebi serru lagi saat beberap kepala sekolah yang punya talenta agak lumayan tampail membawakan lagu-lagu campur sari. Suasana mejadi sangat hangat.
Reporter: M. Said