LANONGAN lintasjatimnews.com – Sebanyak 131 mahasiswa asli Lamongan pulang kampung mengikuti Program Kampus Mengajar. Mereka berasal dari 16 Perguruan Tinggi Negeri dan swasta se Indonesia.
Bertempat di Aula Petemuan Gajah Mada Kantor Pemkab Lamongan, Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf membuka Seminar Nasional sekaligus Pemberangkatan Mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 Kemendikbud Ristek dan Teknologi tahun 2023.
Sebanyak 131 mahasiswa asal Lamongan yang tengah menempuh pendidikan di 16 perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia ini pulang kampung untuk mengikuti program kampus mengajar di 20 sekolah dasar dan 2 sekolah menegah pertama di pelosok Lamongan.
Wabup Lamongan KH Abdul Rouf merasa sangat bangga bisa bersua muka dengan 131 mahasiswa, anak asli Lamongan dari 16 kampus negeri dan swasta dari seluruh Indonesia dan juga bertemu dengan 16 dosen pembimbing di program kampus mengajar serta kepala SD dan SMP yang nantinya akan menjadi tempat para mahasiswa ini untuk memperkaya kompetensi.
Menjadi salah satu program unggulan Mendikbud, Pemerintah Kabupaten Lamongan sangat mendukung program kampus mengajar. Selain memperkaya kompetensi mahasiswa dengan memberikan kesempatan mahasiswa untuk belajar di luar kelas. Mahasiswa juga dapat berkontribusi bagi dunia pendidikan dengan memberikan asistensi kepada guru dan tenaga kependidikan di tingkat pendidikan dasar.
“Mahasiswa bisa belajar langsung di sekolah untuk meningkatkan kompetensinya dan sekaligus mengajar di sekolah untuk membantu para siswa agar bisa meningkatkan rapor pendidikan melalui peningkatan literasi, numerasi dan karakter siswa,” ujar Wabup Rouf.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif mengatakan 131 mahasiswa asli putra-putri Lamongan yang menempuh pendidikan di 16 kampus seluruh Indonesia tersebut akan mengikuti kampus merdeka belajar. Selama 6 bulan yang dimulai sejak Februari ini hingga 12 Juni 2023 mendatang.
Munif Syarif berharap dengan memunculkan kreativitas dalam pembelajaran sehingga berdampak pada kualitas pendidikan di Lamongan.
Reporter Fathurrahim Syuhadi