KPPS BTM Mulia Babat Adakan RAT Tutup Buku 2022

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews.com – Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Mulia Babat adakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan Tutup buku tahun 2022, Ahad (22/1/2022) di SMK M 5 Babat.

Turut dihadiri oleh kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan, Pimpian Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan bidang majelis ekonomi dan kewirausahaan, Sekcam Babat, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat, PCM Pangkatrejo, PCM Sekaran, PCM Paciran, ketua BTM Mulia Babat, pengurus dan pengawas BTM Mulia Babat, serta peserta RAT KSPPS BTM Mulia Babat.

Dalam memberikan pengajian Iftitah, ustadz Amrozi Mufida mengutip Hadist riwayat imam bukhori “kullukum ro’in, wakullukum mas ulun ‘aro’iyyatihi“, artinya setiap kalian adalah pemimpin dan kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.

“Hadist ini harus menjadi inspirasi dan menjadi moral utama bagi siapapun yang mendapatkan amanah memimpin atau menjadi pimpinan,” tuturnya.

Pertanggung jawaban bukan hanya di dunia, tapi nanti sampai di alam kubur dan terakhir di akhirat.

“Ini yang menjadi perhatian kita semua. Kalau hanya di alam dunia, maka bisa yang benar jadi salah, yang salah jadi benar. Tapi kalau nanti di alam kubur dan alam akhirat, maka Allah tidak bisa dibohongi,” ujar wakil ketua PCM Babat ini.

Maka hadist ini disuarakan oleh lembaga-lembaga amal usaha kita di Muhammadiyah.

Branding Muhammadiyah dalam memimpin, kata dia, ada dua, pertama adalah ikhlas, yang kedua amanah.

Kalau orang Muhammadiyah menjadi pemimpin, namun kedua branding ini tidak di pegang, maka akan tersingkir dari Muhammadiyah.

Selain itu, kata Anggota MPK PDM Lamongan ini, jika kerja di Muhammadiyah kalau hanya berfikiran mencari uang maka akan tersingkir.

“Maka ini harus dipegang untuk orang-orang yang mengabdi di Muhammadiyah,” katanya.

Kemudian amanah. Jika imannya orang itu kuat maka dia akan diberi amanah dengan baik. Begitu juga sebaliknya kalau imannya lemah, maka orang ini tidak bisa diberi amanah dengan baik.

“Oleh karena itu, jadilah pemimpin yang amanah dan ikhlas, untuk kemajuan persyarikatan,” pungkasnya.

Reporter: Alfain Jalaluddin Ramadlan