SURABAYA lintasjatimnews.com – Departemen Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), hari ini (07/01) menggelar pameran produk Teknik Informatika, yang merupakan karya mahasiswa PENS tingkat 3.
Sebagai bentuk perpanjangan dari Product Base Learning, pameran ini dilaksanakan secara hybrid yaitu expo offline di Auditorium Lt.6 Gedung Pasca Sarjana Terapan PENS dan virtual exhibition pada alamat https://pensfest.pens.ac.id.
Dalam sambutannya Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Bambang Sumantri menyampaikan jika pameran ini sebagai bentuk penerapan mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) selama satu tahun.
“Inovasi dan produk-produk yang dihasilkan dari mata kuliah ini, berikutnya dapat di expose keluar, dan ditawarkan kepada industri. Karya mahasiswa ini berpotensi menjadi revenue melalui teknopreneur,”terang Bambang.
Menggandeng PT. Maulidan Teknologi Kreatif, beberapa produk menggunakan software Agile. Bambang pun menyampaikan jika platform Agile ini telah menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran bagi angkatan berikutnya, bahkan untuk perguruan tinggi lain.
PENSFest sendiri merupakan agenda tahunan dari Prodi Teknik Informatika. Berkonsep pameran produk IT dari mata kuliah mahasiswa prodi TI di semester 4, yaitu Desain pengalaman pengguna, Workshop pemodelan perangkat lunak dan Workshop pengembangan perangkat bergerak.
Dan juga mata kuliah di semester 5, yaitu Pengembangan perangkat lunak berbasis Agile, Pengujian dan penjaminan kualitas perangkat lunak, Workshop aplikasi dan komputasi awan, Workshop rekayasa ulang kode.
Nailussa’ada, S.ST, M.Tr.Kom, dosen Prodi TI sekaligus ketua panitia acara menyatakan kegembiraannya karena acara berjalan lancer dengan mengangkat 9 produk yaitu: Pictsnap, Mirai, Pawang, Marriages story, Contendence, Pick a bin, Hairm, Rakit PC dan Sandang.
“Bangga sekali terhadap pencapaian adik-adik mahasiswa dari hasil proses yang tidak sebentar untuk mengembangkan produk dan diri mereka. Para peserta juga mendapatkan kesempatan exposure dan branding diri mereka. Melalui karya atau produknya mereka dapat menunjukkan potensinya kepada masyarakat dan industry,”tegas Nailus.
Acara pun ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada beberapa karya dan pemenang Educative Esports, sebuah kompetisi yang diangkat dari integrasi konsep Esports Battle PVP (Player vs Player) dengan konsep edukasi dalam lingkup keilmuan Agile Development.
Kompetisi yang melibatkan mahasiswa PENS ini mendapatkan respon yang cukup positif, karena pemenangnya dipastikan memiliki kemampuan dan wawasan Agile Development terbaik.
“Game ini menarik karena sembari main game mereka belajar dan mengasah wawasan tentang Agile Development. Jadi belajar rasa bermain,”imbuh Nailus. (humas)
Reporter Rofara