SURABAYA lintasjatimnews.com – Pelaksanaan Gelar Tari Remo Massal yang diperankan oleh para murid sekolah dari SD dan SMP sejumlah 50.000 Penari se surabaya di berbagai titik lokasi yang telah di tentukan termasuk di halaman sekolah-sekolah dengan di dampingi guru dan pembina budaya dimasing-masing sekolah.
Gelar Tari Remo massal di kota Surabaya dan serangkaian pemecahan rekor Muri dengan penari Remo Terbanyak se jumlah 50.000 penari, yang dilaksanakan pada minggu(18/12/22) sekira 08.00 Wib akhirnya bisa terwujud dan berjalan dengan baik.
Ada beberapa titik untuk menggelar tari Remo diantaranya di tunjuk pada tempat-tempat bersejarah yang ada di kota surabaya, Mulai dari Jembatan suramadu, Tuguh Pahlawan, Jalan Tunjungan, Taman Bungkul, Jembatan Merah, Taman Absari , Alun Alun Kota surabaya dan Balai kota serta di halaman sekolah se Surabaya.
Adapun tujuan dari Gelar Remo Massal tersebut adalah bentuk membangkitkan kembali nilai-nilai budaya dan kesenian serta sebagai edukasi kepada masyarakat melalui tarian remo tersebut tersirat jiwa kesatria dan rasa patriotisme kedaerahan yang patut dimunculkan kembali.
Tentunya pada hal yang positif, sehingga melalui budaya dapat menjadikan masyarakat memiliki budi pakerti yg luhur khususnya kepada generasi muda di era sekarang ini ujar ” Bagus Heri Setiadji (Bagus Empu Batu)” sebagai perwakilan Himpunan Tokoh dan Pegiat Budaya Kota Surabaya yang hadir di acara tersebut.
Adapun makna dari dilaksanakannya Gelar Remo massal agar generasi muda juga ingat dan melestarikan budaya kearifan lokal daerah yg mulai banyak ditinggalkan tentunya hal ini ada keterikatan kuat dengan adanya lutruk dan pariak an di daerah mulai dari jombang sampai kota Surabaya.
Ini lah pentingnya acara tersebut dilaksanakan selain mengambil momentum pencapaian rekor Muri yang diserahkan kepada Walikota dan Wk, Walikota disaksikan oleh Tokoh Budaya serta Jajaran instansi terkait khususnya disbudpar kota surabaya.
Harapan kami Selaku Masyarakat juga pegiat Budaya Gelar Budaya Massal seperti ini wajib di agendakan setiap tahunnya agar Pelestarian dan Edukasi Budaya terus bersentuhan langsung kepada masyarakat luas.
Reporter : (Agus Farid )