LAMONGAN lintasjatimnews – Kajian Rutin (Kantin) Ekonomi Syariah (Eksyar) Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) hadir kembali.
Kali ini, membahas tentang ‘Resesi’ dengan narasumber Faricha Maf’ula S.EI., MIFP Dosen Ekonomi Syariah, Kamis (15/12/2022) via YouTube UMLA TV.
Menurut Faricha Maf’ula, kata resesi ini sudah tidak asing di telinga kita, sebenarnya sudah banyak orang yang membicarakan tentang resesi.
“Secara mudah, Resesi merupakan perlambatan atau penurunan aktivitas ekonomi,” jelasnya.
Aktivitas ekonomi, kata dia, ada tiga yakni produksi, konsumsi, dan distribusi.
“Jadi perlambatan ketiga aktivitas ini. Yang perlu digaris bawahi adalah secara signifikan, meluas dan juga berjangka,” terangnya.
Atau secara bahasa teorinya penurunan Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) secara terus menerus signifikan dan meluas.
“PDB merupakan total output dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu,” tutur Dosen lulusan Malaysia tersebut.
Resesi itu, kata dia, berdampak pada sektor-sektor tertentu, salah satu contohnya pada krisis moneter tahun 2008 yang terjadi di Amerika Serikat.
Jadi, berawal dari kasus kebangkrutan terbesar di Amerika Serikat ini mengungkapkan seberapa besar pasar keuangan bergantung kepada aset ‘busuk’- apa yang disebut sebagai hipotek subprime dan turunannya – saat terjadi lonjakan beberapa tahun sebelumnya.
“Masalah ini terjadi karena industri hipotek memberikan dana kepada para peminjam yang sebenarnya tidak mampu membayar. Sehingga terjadi peningkatan kebangkrutan yang memicu ambruknya sejumlah lembaga peminjaman,” katanya.
“Dan ini efeknya berdampak di seluruh daerah, salah satunya Indonesia,” pungkasnya.
Reporter: Alfain Jalaluddin Ramadlan