LAMONGAN lintasjatimnews – Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk, terserang infeksi yang berulang, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai. Jadi stunting (kerdil) merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur.
Stunting menjadi salah satu program pemerintah yang melibat berbagai pihak dan stakeholder dalam dalam proses penanganannya, maka Pemerintah Provinsi Jawa melalui Dinas Sosial mengadakan Pelatihan Stunting bagi Pilat-pilar Kesejateraan Sosial. Adapun pilar-pilar sosial yang diundang dari Kabupaten Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Nganjuk, Kediri, dan Kota Malang.
Penyelenggara dan tempat Pelatihan Stunting adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peningkatan Tenaga Kesejahteraan Sosial (PTKS), Adapun kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5 s.d 8 Desember 2022. Dinas Sosial Kabupaten Lamongan mengutus Tenaga Kesejaraan Sosial Kecamatan (TKSK) salah satu pilar kesejaraan sosial.
Berikut ini enam TKSK yang berangkat mengikuti Pelatihan Stunting di UPT PTKS Malang; TKSK Paciran (Agus Budiyanto), TKSK Solokuro (M. Itham), TKSK Kembangbahu (Anwar), TKSK Sugio (Makhrus Ali), TKSK Karangbinangun (M. Syafi’), dan TKSK Karanggeneng (Dian Muflikhah).
TKSK Kecamatan Paciran, Agus Budiyanto, menyampaikan kepada reporter lintasjatimnews lewat telepon seluler, “Dinas Sosial Kabupaten Lamongan menunjuk kami 6 TKSK untuk mengikuti Pelatihan Stunting selama 4 hari penuh. Kami di UPT PTKS Malang dilatih gambaran dasar tentang stunting, ciri-cirinya, dan cara pencegahan stunting di tengah-tengan masyarakat,” demikian tuturnya.
“Berdasarkan jadwal yang kami terima rinciran materi yang diberikan widyaiswara yang ahli di bidangnya, baik dari Dinas Provinsi Jawa Timur maupun dari PTKS Malang. Adapun materi yang diberikan, seperti; kebijakan pencegahan dan penanganan stunting, permasalahn stunting, pemenuhan kesejahteraan dan gizi bagi ibu hamil dan menyusui, pemberian stumulasi pada anak, pecegahan stunting melalui kebersihan diri dan lingkungan, serta RTL,” jelas operator STAIM Karangasem Paciran.
“Materi yang diberikan widyaiswara bagus dan berbobot, serta sesuai dengan kondiri riil di lapangan, semoga materi dan teori yang diperolah dapat diterapakan di Kabupaten Lamongan. Besar harapan kami bisa berkolaborasi dan kerjasama dengan pihak-pihak dan dinas terkait dalam menangani stunting sehingga Kabupaten Lamongan terbebas dari stunting,” pungkasnya.
Reporter: A. Efendi