LAMONGAN lintasjatimnews – Sebanyak 60 Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Islam Lamongan (UNISLA) mengadakan kegiatan penanaman Mangrove di pantai Desa Tunggul Kecamatan Paciran, Ahad 27/11/2022.
Diawali dengan pembukaan dan ceremonial di kantor Balai Dusun Genting Desa Tunggul yang dihadiri antara lain Kepala Desa Tunggul dan beberapa perangkatnya, Ketua dan perwakilan pengurus POKMASWAS MASKOT, sejumlah Dosen UNISLA, 60 mahasiswa fakultas Perikanan dan kelautan, serta 30 Siswa/siswi SMKN 1 Sekaran dan guru pendamping.
Dalam sambutannya, kepala desa Tunggul Drs. Muhammad Yasin menyampaikan bahwa penanaman mangrove di Tunggul harus selalu dilaksanakan untuk menjaga ekosistem laut yang ada. Selain itu agar ke depan generasi penerus dapat menikmati dan malanjutkan perjuangan kita.
“Pada intinya, dengan dilaksanakan kegiatan penanaman mangrove ini, diharapkan kedepannya akan menjadi suatu eco-wisata yang memberikan suguhan ekosistem laut yang alami, diantaranya yaitu mangrove, padang lamun, dan terumbu karang”, terangnya.
Dia melanjutkan, “selain melakukan penanaman mangrove kami sangat membuka diri jika ada dari kalangan akademisi untuk melakukan penelitian-penelitian ilmiah terkait dengan potensi apa yang ada di tempat kami. Karena dari beberapa kampus juga pernah malakukan penelitian baik terkait padang lamun maupun terumbu karang”.
Ir. Muntalim, Kaprodi Agrobis Perikanan menyampaikan bahwa kegiatan penanaman mangrove kali ini merupakan komitmen Fakultas Perikanan untuk ikut peduli dan berbakti kepada masyarakat.
“Selain itu, kegiatan ini kita harapkan dapat turut memperbaiki ekosistem pesisir dan ekosistem mangrove agar menarik biota-biota yang ada disekitar sebagai tempat berkembang biaknya”, pungkasnya.
Menurut Wildan Hamdi Tsani (Andi), salah satu Mahasiswa yang turut serta dalam kegiatan ini berpendapat jika kegiatan sperti ini perlu disosialisasikan sejak dini agar lebih banyak orang mengetahui bahwa menjaga kelestarian alam sangatlah penting.
“Menurut saya, kegiatan semacam ini perlu kita sosialisasikan sejak dini. Dengan memberikan maindset tentang arti penting menanam dan memberikan edukasi tentang konservasi. Dalam hal ini, peran pemerintah setempat sangat diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan. Yaitu dengan membuat program tahunan yang melibatkan setiap elemen masyarakat”, terangnya.
Reporter: Winarto