PONTIANAK lintasjatimnews – Sarapan melalui gizi yang seimbang, mampu menghasilkan remaja yang sehat dan berprestasi, selain itu tidak anemi dan dapat melahirkan generasi yang selalu sehat
“Implementasi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan program Gerakan Nasional Aksi Bergizi bisa diintegrasikan dengan TRIAS UKS, yaitu pembinaan lingkungan sehat. Seluruh SLTP, SLTA, Tsanawiyah, Aliyah, dan Pondok Pesantren diharapkan bisa ikut melaksanakan kegiatan “Aksi Bergizi” secara rutin.
Sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri. Tentunya, keberhasilan “Aksi Bergizi” ini perlu didukung oleh keterlibatan dan kolaborasi dari lintas sektor,”
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat drg.Hary Agung Tjahyadi, M.Kes menngatakn, Trend Persentase Remaja Putri Mendapatkan Tablet Tambah Darah di Provinsi Kalimantan Barat.
Berdasarkan data Sistem Informasi Gizi Terpadu (Sigizi Terpadu) mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2019 sebesar 12,9%, tahun 2020 sebesar 23,19% dan di Tahun 2021 sebesar 35% dengan target nasional 52.
“Tentunya, kita mempunyai strategi bernama ‘sehat membara’ yaitu setiap hari jum’at minum obat tablet tambah darah di sekolah dengan di mulai dengan sarapan terlebih dahulu,” ungkapnya.
Reporter ahmad