Konsep HW Itu Harus Menyenangkan Sampai Menantang

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kabupaten Lamongan dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Lamongan menggelar Training of Fasilitator HW PAUD Kwarda HW Lamongan dengan bertajuk “HW PAUD Wahana Pembentuk Karakter Religius dan Nasionalis” bertempat di Perguruan Muhammadiyah Sidokelar, Rabu-Kamis (12-13/10/2022).

Sambutan yang kelima disampaikan Dinas Pendidikan Lamongan yang diwakili Waji Arenda Bagian Kasi Pendidikan Masyarakat. Saat beliau memperkenalkan diri dan background pendidikan non formalnya yang pernah mengikuti Jaya Melati 1 pertama Lamongan di Kebalandono-Babat pada tahun 2002 lalu. Beliau masih lancar menyampaikan sejarah perkembangan Hizbul Wathan dan beberapa materinya.

Dalam pengamatannya ia sangat menikmati perkembangan Kepanduan Hizbul Wathan ketika berhasil melalui proses yang cukup panjang dan HW tetap eksis karena teruji dan terukir dalam sejarah. Dengan hadirnya HW itu untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme.

“Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke museum sumpah pemuda di Surabaya. Disitu saya amati ada seragam Hizbul Wathan sebagai bukti sejarah yang terpajang disana, dan ada beberapa foto menarik disana, ada foto perkumpulan anak-anak muda Indonesia yang mengusung Sumpah Pemuda dan sangat berpotensi. Ternyata anak-anak yang berkumpul itu beberapa memakai berseragam HW,” tuturnya.

Ia menambahkan, ini membuktikan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan tetap eksis dimanapun berada. Maka para peserta yang datang kesini harus bersyukur di lembaga masing-masing akan ada HW PAUD. Ia yang diamanahi mengelola pendidikan yang di Lamongan cukup bangga dengan adanya kegiatan semacam ini bagaimana guru-guru TK, IGABA dan yang lainnya akan berjasa dalam mengelola pendidikan yang ada di Kabupaten Lamongan.

“Ketika sekarang muncul kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka. Dengan munculnya kurikulum baru itu dengan harapan menjadi anak-anak Indonesia, anak-anak Lamongan, anak-anak kita yang berkarakter baik dan berbudi pekerti baik,” harapnya.

Kalau sekarang di HW ada Latihan Baris Berbaris (PBB), semaphore, morse, sandi dan yang lainnya itu bukan menjadi tujuan akan tetapi menjadi alat untuk mencapai tujuan anak-anak yang berkarakter baik.

“Kita coba lihat di Anggaran Dasar HW, HW adalah pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga. Yang disampaikan dengan pendidikan yang menarik, menyenangkan, dan menantang. Untuk anak, remaja, dan pemuda supaya menjadi warga yang baik,” ucapnya.

“Ini prinsip-prinsip pendidikan yang kita pakai. Prinsip itu harus kita gunakan di mana saja. Model pendidikannya harus beda dengan yang ada di sekolah dan tidak sama dengan pendidikan di keluarga. Maka modelnya harus menyenangkan, menarik, dan menantang. Kalau biasa-biasa saja berarti tidak cocok dengan muqqodimah untuk anak, remaja, dan pemuda,” pungkasnya.

Reporter : Fathan Faris Saputro