SURABAYA lintasjatimnews – Program pengadaan perlengkapan sekolah menjadi topik pembahasan utama dalam hearing Komisi B DPRD Kota dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (dinkopdag) kemarin (24/08/22).
Dalam hearing tersebut Dewan mempertanyakan terkait masalah mekanisme dan progres dalam pengadaan seragam sekolah untuk siswa MBR yang terkesan lamban.
Kepala dinkopdag Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos mengklaim, bahwa UMKM sudah memproduksi perlengkapan sekolah. Di antaranya, seragam, tas dan hasduk pramuka.
Dari 21 UMKM binaan dinkopdag Surabaya, Yos mengklaim sudah 50 persen yang sudah di produksi. hanya saja pelaku usaha kecil tersebut mengalami sedikit kendala dalam memenuhi perlengkapan sekolah.
Dari pihak UMKM sendiri, tutur Yos, agar pihak sekolah memesan terlebih dahulu, baru diproduksi, lalu di kirim. Hal tersebut untuk meminimalisir terjadinya kerugian karena ya bisa di katakan modal mereka masih minim lah.
“Kendala lain yang di alami pihak UMKM sendiri yaitu, masih belum bisa mencantumkan secara spesifik terkait ukuran produksi, Seragam sekolah misalnya, Belum tertera ukuran S, M, L, XL atau XXL. Jadi juga harus ada konfirmasi dari pihak sekolah” ujar Yos
Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Lutfiyah menghimbau kepada Dinas pendidikan (Dispendik) Surabaya agar segera berkoordinasi dengan Dinkopdag. Dispendik harus harus memberikan suplai data ke dinkopdag terkait jumlah kebutuhan.” kata Lutfiyah.
Jadi kalo tanpa adanya data yang valid dinkopdag tidak akan bisa menyiapkan kebutuhan perlengkapan sekolah. Dewan meminta supaya kedua instansi menjalin koordinasi secara intens.
Reporter andik