LAMONGAN lintasjatimnews – Memulai tahun pelajaran baru 2022-2023, IPM Ranting MTsM 6 Sugihan kecamatan Solokuro melakukan Fortasi (Forum Taaruf dan Oreintasi Siswa Baru). Kegiatan ini diikuti siswa baru, Selasa (19/7/2022)
Ketua Pimpinan Ranting IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) MTsM 6 Sugihan Ahmad Multazam mengucapkan selamat datang untuk siswa baru di MTsM 06 Sugihan. Mari mengukir prestasi dan cerita indah bersama-sama.
Lanjut Ahmad Multazam, ayo berjuanglah selagi kalian bisa demi IPM berjaya. Belajarlah selagi kalian masih bisa, jangan sekali sekali berputus asa apalagi lelah dalam berjuang di IPM ini.
Pada kesempatan ini, lanjutnya saya ucapakan selamat MIlad IPM ke 61 semoga apapun yang di cita-citakan bisa terwujud dan tetap mampu eksis di negri ini
Ahmad Multazam menambahkan, mari kita ikuti kegiatan Fortasi dengan baik. Semoga diberikan kelancaran dan kesehatan sampai selesai
Kepala MTsM 6 Sugihan, Khoirul Insan SPdI mengatakan bahwa IPM itu pondasi awal utama dalam bermuhammadiyah.
Harapan besar Fortasi ini, ungkap Ketua Kwarda Hizbul Wathan Kwartir Cabang Solokuro mampu menghasilkan kader yang kreatif dan inovatif. Sesuai tema yang kegiatan ini yaitu mewujudkan kader IPM yang kreatif dan inovatif.
Khoirul Insan menceritakan pada zaman dahulu bagaimana beliau berjuang menghidupi IRM di desa Sugihan, semua serba kekurangan tetapi dengan keyakinan dan semangat berjuang semua itu di lalui dengan senang dan keberhasilan
“Untuk itu, kalian harus semangat dan terus belajar. Jangan sampai berputus asa,” harap Khoirul Insan
Sementara itu, Ahsan Perdana Kusuma Putra, S.Pd selaku pembina IPM Ranting MTSM 6 Sugihan mengatakan maksud dan tujuan Fortasi,
Sesuai tema besar mewujudkan kader IPM yang kreatif dan inovatif,
Lanjutnya, kader IPM dituntut untuk menjadi kader yang kreatif dalam segala bidang. Kader dituntut untuk ber inovasi dengan menggunakan kecanggihan digitalisasi.
“Nantinya akan di akhiri dengan kegiatan outbond untuk melatih kerjasama dan menguatkan orientasi antar kader,” pungkas aktifis Kwarcab HW Solokuro ini.
Reporter Fathurrahim Syuhadi
