LAMONGAN lintasjatimnews – STIQSI (Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur’an dan Sains) Al Ishlah yang didirikan KH Muhammad Dawam Saleh unik dan inovasi. Demikian disampaikan Prof KH Muhammad Din Syamsuddin, MA, PhD pada wisuda perdana yang dilaksanakan di komplek Ponpes Al Ishlah Sendangagung Paciran.
Din Syamsudin mengatakan STIQSI yang didirikan Kiai Dawam itu unik dan inovasi. Karena Perguruan Tinggi ini menggabungkan ilmu Al Qur”an dan Sains. Kiai Dawam itu penyair kritis. Dulu saya undang ke Jakarta untuk membaca puisi dan banyak wartawan yang hadir.
Menurut Pengasuh Ponpes Internasional Dea Mealela Nusa Tenggara Barat, STIQSI ini merupakan model satu satunya Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia.
“Bahkan satu satunya di dunia, yang menyatukan ilmu agama dan sains. Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur’an dan Sains itu hanya ada di Al Ishlah Paciran Lamongan ini,” ungkap mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Periode 1989-1993
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dua periode 2005-2015, juga tak lupa mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawi perdana STIQSI. Sebanyak 22 sarjana diwisuda yang terdiri dari 18 perempuan dan 4 laki-laki.
Konsep dasar dalam membangun STIQSI Al Ishlah ini, kata lulusan University of California, Los Angeles (UCLA) di Amerika Serikat ini adalah ingin menghubungkan Islam dengan ilmu pengetahuan.
Lanjutnya, yang ini memang menjadi masalah di dunia Islam. Bertahun-bertahun dan ber abad abad, masalah besar yang di alami oleh umat Islam adalah adanya dikotomi antara ilmu-ilmu agama dan ilmu umum. Tapi solusinya bisa dikatakan tidak ada
“Selamat kepada STIQISI Al Ishlah, akan saya ikuti perkembangannya, mudah-mudahan STIQSI Al Islah ini semakin berjaya dimasa yang akan datang,” pungkas pemilik nama lengkap Muhammad Sirajuddin Syamsuddin
Sementara itu, Dr M Yunus Abu Bakar MAg Sekretaris Koordinator Kopertais Wilayah IV Surabaya mengatakan potensi STIQSI membuka prodi lain sangat bisa. Bahkan dengan potensi STIQSI yang berlatar belakang pesantren besar kemungkinan menjadi Institut atau Universitas
“Saat ini banyak sekali perguruan yang berdiri dengan background pesantren. Hal ini dipermudah dengan lebih luasnya wewenang Kementerian Agama dalam mengurus perguruan tinggi,” ungkapnya
Wisuda Perdana STIQSI ini dihadiri beberapa tokoh nasional selain Prof Din Syamsudin yakni Prof Zainudin Maliki anggota DPR RI Dapil X Lamongan Gresik, Prof Dr Hamid Fahmi Zarkasyi Rektor Unida Gontor, dan KH Hasan Abdullah Syahal Pengasuh Ponpes Darussalam Gontor, Prof Agus Purwanto Guru Besar ITS dan pendiri Pesantren Trenssains, dan Dr M Yunus Abu Bakar Sekretaris Kopertais Wilayah IV Surabaya
Reporter : Fathurrahim Syuhadi