Prodi Pendidikan Tata Busana Unesa Adakan Fashion Show di Ciputra World

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews – Setelah dua tahun dilakukan secara online. Tahun ini (2022) Prodi S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya ( Unesa) menggelar kembali Annual Fashion Show. Fashion Show tahun ini sudah yang ke 33 kalinya digelar.

Fashion Show yang digelar di Mall Ciputra World Surabaya ini mengambil tema : Sabaya. Yang artinya berkunjung ke Surabaya atau mengenalkan busana dengan mengambil inspirasi tempat tempat yang bersejarah di Surabaya.

Pada fashion Show tahun ini ada enam gaya busana yang dipamerkan para mahasiswa. Yaitu: Day Wear, Casual Wear, Office Wear, Traveling Wear, Evening Wear dan Spesial Wear.

“Tema yang diusung kali ini juga untuk memperingati hari jadi Kota Surabaya yang ke 729,” ujar Imami Arum Tri Rahayu, Dosen Pemangku mata kuliah Cipta Karya Busana, Sabtu (04/06/2022)

Ada lima motif baju, yang dipamerkan oleh para model di atas catwalk. Yang didesain oleh lima studio yang ada di Prodi Pendidikan Tata Busana. Kelima baju tersebut didesain khas tempat tempat di Surabaya. Pertama: dari studio 1, menampilkan model Nirbaya (yang menampilkan khas patung Surabaya). Kedua: dari studio 2, menampilkan model Recta (motif tugu pahlawan). Ketiga: dari studio 3, menampilkan model Badrika( motif klenteng Kenjeran). Keempat: dari studio 4, menampilkan model Sparta ( bermotif Jalan Tunjungan). Dan kelima: dari studio 5 , menampilkan model Minka( bermotif kapal selam).

Imami, panggilan akrabnya, mengatakan, jika mahasiswa yang menggelar fashion show ini adalah angkatan 2018. ” Ada 39 desain muda yang terlibat dalam acara ini. Mereka mahasiswa. Masing masing desainer menampilkan 3 busana. Jadi total ada 117 koleksi busana,” ujarnya.

Imami berharap, dengan pagelaran event fasion show secara offline ini bisa memberikan pengalaman kepada para mahasiswanya. ” Semoga ke depan mereka bisa menjadi desainer yang profesional,” harap Ibu yang masih terlihat awet muda ini.

Yang paling berat bagi mahasiswa, kata ia, ialah mengimplementasikan hasil “research”nya/ inspirasi ke dalam bentuk pembuatan busana. ” Kalau itu buntu, ya kita cari inspirasi lagi,” ujarnya.

Dalam pembuatan event ini ia mengaku, waktu yang dibutuhkan hanya singkat : selama empat bulan. Masa persiapan mulai dari audisi model, fitting satu, fitting dua, mengundang beberapa agensi model dan menggelar acara.

Reporter : Ahmad/Budi