Manajemen Aksi dan Simulasi Aksi, Belajar Menyampaikan Aspirasi di DAD Tiga Ahmad Dahlan Lamongan

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Materi manajemen aksi dan simulasi aksi merupakan salah satu rangkaian acara pada Darul Arqom Dasar (DAD) tiga Pimpinan Komisariat (PK) Ahmad Dahlan Lamongan yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 5 Babat kampus 3, Jumat-Ahad (4-6 Maret 2022).

Kegiatan yang diagendakan setiap tahun ini mengenalkan kepada mahasiswa baru tentang perangkat aksi, bentuk aksi dan kode etik. Ada lima perangkat aksi yang dikenalkan kepada mahasiswa baru yaitu, orator (yang melakukan orasi), negosiator (yang bernegosiasi kepada pihak yang berkepentingan), agitator (pembangkit semangat para orator), korlap (yang berkoordinasi di lapangan) dan kordum (yang bertanggungjawab). Nilai-nilai profetik yang terdiri dari humanisasi, liberasi dan Internalisasi Ideologi IMM dalam Manifestasi Aktual Trikoda Ikatan dipilih menjadi tema dari kegiatan DAD ini.

Manajemen aksi dan simulasi aksi memiliki tujuan agar mahasiswa baru dapat mengetahui tempat, peran, dan fungsi mahasiswa sebagai agent of change, agent of social control, iron stock, dan moral force. “Untuk memperjuangkan juga hal-hal sekelilingnya agar mereka itu sadar bahwa di sekelilingnya itu banyak yang perlu diperjuangkan. Dengan tujuan mengasah keberanian, kepekaan sosial, dan menegakkan kebenaran,” ungkap M Nurul Huda selaku ketua panitia mengenai tujuan dari kegiatan tersebut.

Abdul Rozaq Alfarisi peserta DAD mendapat keberanian maju dengan semangat bercerita tentang pengalamannya. “Ya bekal untuk demo kita udah tau, buat nyampein aspirasi ke pemerintah misalnya,” ungkapnya.

Sama dengan Agus Slamet, peserta DAD ini juga mengungkapkan pengalamannya saat melakukan simulasi aksi. “Makin ngerti gitu, terus makin bisa mengerti masalah lingkungan gitu, jadi bisa mendekatkan diri ke lingkungan,” ujar Agus.

Pandangan ia ketika belum mengetahui apa itu manajemen aksi sebelumnya ia kira hanya sekadar bersorak-sorak mengkritik ternyata ada manajemen-manajamen yang harus dilakukan agar demo itu berhasil dan sekali lagi itu menjadi pengalaman berharga bagi ia pribadi dan semua peserta yang lain.

Agus memberi pesan kepada peserta DAD yang lain, “Tetap istiqomah mengikuti kegiatan-kegiatan selanjutnya agar dapat ilmu-ilmu baru yang bermanfaat serta bisa mengamalkan ilmu-ilmu tersebut biar bisa jadi pahala jariya nantinya,” pungkasnya.

Reportase: Fathan Faris Saputro