PAKASA Sidoarjo Dukung Pameran Benda Pusaka demi Kelestarian Budaya

Listen to this article

SIDOARJO lintasjatimnews – Ada kabar gembira bagi masyarakat Sidoarjo. Terutama para pecinta keris dan benda benda pusaka. Sebab, di Selatan Alun Alun. Atau tepatnya di Pendopo Delta Sabha Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Sidoarjo,tengah berlangsung kegiatan pameran benda benda pusaka. Pameran berlangsung mulai hari Rabu kemarin(02/03/2022) hingga Minggu (06/03/2022). Buka pukul 10.00 – 22.00. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk memperingati hari jadi Sidoarjo yang ke-163.

Benda benda pusaka yang dipamerkan antara lain: Aneka Keris,Lukisan,Benda Antik, Batu Permata,dan Buku Kuno. Jumlah keris yang dipamerkan dalam acara tersebut mencapai ribuan. Ada yang berasal dari jaman Singosari, Majapahit, Mataram kuno, hingga jaman Kolonial. Para pengunjung yang datang bisa membeli(memaharkan) keris keris yang dipamerkan. Harganya pun bervariasi dari ratusan ribu. Hingga puluhan juta rupiah.

Para kolektor keris yang mengikuti pameran ini jumlahnya berkisar 30 an. Mereka berasal dari beberapa daerah, antara lain:Malang, Sidoarjo, Probolinggo, Lamongan,dan Jember.

Budi Utomo S.Kep,Ns dari Paguyuban Kawula Kasunanan Surakarta Hadiningrat( PAKASA) Sidoarjo mengatakan,sangat mendukung terselenggaranya kegiatan pameran ini. Sebab, menurut ia, dengan adanya pameran ini bisa menguatkan kembali nilai nilai kebudayaan asli Indonesia. Yang sudah mulai memudar. ” Nilai nilai budaya harus ditingkatkan, dalam rangka mengcounter budaya budaya dari barat yang tidak sesuai untuk Indonesia,” ujar nya saat berkunjung ke acara pameran,Kamis Siang (03/03/2022).

Budi -sapaan akrabnya- menjelaskan,jika PAKASA Sidoarjo akan terus berusaha dan mendukung pelestarian budaya budaya yang ada di Jawa, seperti: Tembang Jawa,Keris, Wayang.
“Jangan sampai keris lari( diakui) di luar negeri,” ungkapnya.

“Keris, Wayang, dan Batik merupakan warisan dunia asli Indonesia non bendawi,yang telah diakui oleh UNESCO, ” lanjutnya.

Jika tidak dilestarikan oleh Indonesia, kata ia,ketiga warisan asli Indonesia tersebut bisa saja dicabut oleh UNESCO. Untuk itu ia berharap pameran benda benda pusaka, seperti ini lebih sering diselenggarakan. Tidak hanya di Jawa tapi seluruh Indonesia.
“Pameran adalah salah satu progres, kalau kita masih melestarikan peninggalan budaya,” paparnya.

PAKASA sendiri merupakan paguyuban yang getol untuk melestarikan budaya adat. PAKASA berpusat di Solo yang didirikan Aryo Prabu Wirabumi. Untuk di Jawa Timur sendiri, hampir tiap kabupaten terdapat cabang PAKASA. Baru baru ini PAKASA juga ikut serta manjadi panitia pelestari budaya Majapahit. Yaitu:dalam penganugerahan rekor muri Arca Agung Mahapatih Gajahmada terbesar di Dlanggu Mojokerto.

Sementara di tempat yang sama Koordinator Pameran Benda Pusaka,Sumedi Pho berharap ke depan,agar pameran seperti ini lebih gebyar. Dengan lokasi yang lebih besar dan profesional. ” Ini tempatnya kecil. Ada yang ingin ikut pameran,belum tertampung,” harap pak Pho sapaannya. Dalam pameran ini ia juga berharap agar para kolektor yang mengikuti pameran ini, memberikan informasi sedetail mungkin kepada para pengunjung yang bertanya tanya tentang benda pusaka.

Dalam pantauan Lintas Jatim News, para pengunjung yang datang tidak hanya dari Sidoarjo. Namun,juga ada yang dari luar Sidoarjo. Seperti Surabaya, Pasuruan, Surabaya, Gresik, Mojokerto, bahkan ada yang dari Medan.

Reporter : budi