Hebat, Pria di Ngimbang Ini Sulap Limba Kain Jadi Kerajinan Bernilai Jual Tinggi

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Limbah kain bagi sebagian orang bukanlah sesuatu yang berharga. Namun di tangan pria asal Ngimbang, Lamongan ini, limbah kain bekas bisa menjadi kerajinan unik bernilai jual tinggi.

Adalah Ali Rifqi, Dusun Katar RT 3 RW 5 Desa Ngimbang Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan putra bapak Kuspan dan ibu Ngatini, yang sejak empat tahun terakhir menggeluti usaha produksi kerajinan kain bekas. Beberapa produk yang dihasilkan adalah bunga stocking berbagai motif.

“Alhamdulillah sekarang banyak rumah yang menggunakan produk kami sebagai hiasan,” ujar Ali Rifqi yang juga menjadi ketua umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMK Muhammadiyah 3 Ngimbang ini, kepada lintasjatimnews.com, Kamis (20/1/2022).

Produk Bunga Stocking kreasi Ali cukup bervariasi baik dari bentuk maupun harga. “Banyak juga pesanan mulai dari Lamongan sampai Jakarta,” ujar Ali.

Hasil kerajinan tangan Ali telah banyak menghiasi rumah, hingga perkantoran. Setiap karya tangannya, Ali membanderol dengan harga Rp30 ribu-Rp350 ribu.

“Tergantung bentuk dan tingkat kesulitan. Tetapi lebih banyak pesanan yang sekitar harga Rp70 ribu,” ujarnya.

Ali mengaku, ide awal memanfaatkan limbah kain saat ia masih kelas 2 SMP dan melihat banyaknya kain bekas dari yang terbuang begitu saja. Ia kemudian memilah dan mengkreasikan limbah kayu tersebut menjadi kerajinan.

“Dari bahan seadanya saya membuat bunga hias dan banyak yang minat,” ujar Ali.

Hingga saat ini, Ali masih memproduksi karyanya secara manual. Hal ini juga menjadi kendala untuk memproduksi dalam jumlah lebih besar.

“Sebenarnya banyak pesanan dari luar daerah juga, tetapi memang harus menunggu satu sampai dua minggu. Termasuk karena saya juga harus berbagi waktu untuk menjadi jualan pentol dan sekolah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar Ali.

Ia berharap, ke depan dapat memiliki mesin produksi yang memadai. Sehingga dapat membuat lebih banyak karya dan lebih cepat dari sisi pembuatan. Sehingga termasuk menjadi oleh-oleh khas dan unggulan Ngimbang.

“Semoga ke depan bisa memiliki mesin produksi lebih modern sehingga hasil kerajinan lebih berkembang dan mampu memenuhi pesanan lebih besar,” kata Ali, perajin Limbah kain Ngimbang. (Fathan Faris Saputro)