Majelis Dikdasmen Lamongan Adakan Rakor Dengan Kepala Sekolah

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (DIkdasmen) PDM Lamongan mengadakan rapat koordinasi dengan para Kepala Sekolah tingkat SMA, SMK dan MA sekabupaten Lamongan. Kegiatan Rakor bertempat di aula GDM Lamongan, Selasa (18/1/2022)

M Said MPd Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Lamongan menyampaikan bahwa pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022 banyak permasalahan dan tugas kependidikan yang harus dituntaskan para Kepala Sekolah. Semua itu perlu perhatian ekstra.

Lanjutnya, permasalahan tersebut mulai dari BPJS Ketenagakerjaan, Kurikulum 2022, Akriditasi, Mensikapi Guru P3K dan peningkatan kualitas Kepala Sekolah, Wakil Kepala dan Guru Al Ismuba melalui Baitul Arqom. Penyelenggaraan O2SM (Olimpiade Olahraga Siswa Muhammadiyah) bertempat di stadion Surajaya Lamongan

Ketua Majelis Dikdasmen PDM Lamongan, Kusnowo Sadak MSi menyampaikan bahwa program PPPK guru (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) baru terserap 30 persen, masih ada 70 persen yang belum terserap.

Tekait dengan pelaksanaan kurikulum 2022 yang akan diberlakukan pada tahun pelajaran 2022/2023, Kusnowo menyampaikan bahwasanya kurikulum Prototope tidak ada penjurusan sejak kelas 1 seperti selama ini. Mata pelajaran IPA merupakan gabungan dari pelajaran Kimia, Fisika dan Biologi. Begitu juga dengan mata pelajaran IPS

“Kelas akhir yaitu kelas XII sebelum lulus harus membikin esai ilmiah sebagai syarat kelulusannya. Ini penting untuk melatih para siswa berikir kritis dan ilmiah,” pungkas wakil ketua Dewan Pendidikan Lamongan ini

M Luthfi MPd Pengawas Pendidikan Kemenag Lamongan menyampaikan terkait masalah akriditasi Sekolah atau Madrasah. Sekolah harus menyiapkan akreditasi sejak dini. Mulai bulan Februari Majelis Dikdasmen siap mendampingi

Luthfi menjelaskan, kalau sekolah dan madrasah merasa puas dengan nilai lama waktu pengajuan akreditasi, maka cukup mengajukan akreditasi dengan online. Tetapi bila ingin naik nilai akreditasinya, harap diajukan secara offline.

Menyinggung masalah mutu pendidikan, Luthfi menggunakan parameter dengan melihat mutu lulusannya, mutu gurunya dan mutu manajemen lembaga

“Kalau mau melihat mutu pendidkan suatu lembaga, lihatlah mutu lulusannya, mutu gurunya dan mutu manajemen lembaga,” pungkasnya (Fathurrahim Syuhadi)