Panen Raya Sorgum di Babat, Komoditas Pangan Lokal Potensial

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Dalam rangka Hari Pangan Sedunia (HPS) diselenggarakan Panen Raya Sorgum di desa Puncakwangi Kecamatan Babat, Senin 26/10/2021

Panen raya ini dilaksanakan serentak secara virtual di seluruh Indonesia oleh Kementerian Pertanian RI

Berbagai komoditas pertanian ini dilakukan dari 41 titik lokasi untuk menandai peringatan HPS yang ke-41. Salah satu titik lokasinya adalah Kabupaten Lamongan.

Diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, komoditi yang akan ditanam-panen berupa tanaman pangan sorgum, jagung, kedelai, kacang tanah, perkebunan kelapa sawit dan kakao, hortikultura, cabe, tomat, brokoli, bawang merah, dan bunga hias. 

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, bersama Wakil Bupati Abdul Rouf, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo, Kepala Dinas TPHP Lamongan Sukriyah, dan jajaran Forkopimda mengikuti acara secara virtual dan melaksanakan panen raya sorgum dari Desa Puncakwangi Kecamatan Babat.

Sorgum atau jagung cantel atau orean telah puluhan tahun dikenal oleh masyarakat Lamongan, dengan sentra sorgum sebagai identitas komoditas tanaman lokal.

Di Babat, ada potensi lahan 211 hektare dengan produktivitas rata-rata 6,48 ton per hektare, dan dihasilkan produksi sebesar 1.264 ton biji sorgum. Ini menjadi bukti bahwa sorgum tidak bisa lagi dipandang sebelah mata, karena di masa lalu hanya dipakai sebagai pakan ternak.

“Sorgum merupakan salah satu komoditas pangan sangat potensial guna mendukung diversifikasi pangan. Kabupaten Lamongan mempunyai potensi tanam sorgum seluas 300 hektar. Pasca panen sudah kami laksanakan, ada beras, popcorn dan beberapa pengolahan lain, ada kecap juga. Tanaman sorgum ini cukup memberikan nilai tambah bagi petani”, ungkap Bupati Lamongan saat melakukan diskusi bersama Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Bupati Yuhronur mengungkapkan apa yang menjadi keinginan dan kendala terkait tanaman sorgum di Kabupaten Lamongan.

Lanjut Yuhronur, kami ingin ada industri yang bergerak dengan basis sorgum. Karena sorgum ini termasuk salah satu komoditi pangan yang sangat bermanfaat , mempunyai kadar kalori yang rendah.

“Mudah-mudahan nanti ada bantuan sarana prasarana yang dapat digunakan petani sorgum ini untuk industry olahan yang lebih baik”, pungkasnya (Fathurrahim Syuhadi)