Dampak PPKM, Wisata Air Panas Padusan Pacet Mojokerto Semakin Sepi

Listen to this article

MOJOKERTO lintasjatimnews – Pengunjung kawasan Wanawisata Padusan Air Panas Pacet, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mengalami penurunan drastis. Jum’at (22/10/21)

“Bukan turun lagi ini, tapi jatuh. Biasanya selama pandemi sebelum PPKM bisa mencapai hampir 50 persen, tapi akhir-akhir ini tidak ada sama sekali. Karena sesuai informasi yg di dapat memang tidak boleh di buka alias di tutup sementara.,” Jelas Furkon selaku Site Manager Perhutani Wanawisata Padusan Air Panas Pacet kepada awak media lintasjatimnews tadi malam.

Perhitungannya masalah PPKM, pengunjung kita ini kan mayoritas dari Sidoarjo dan Surabaya jadi sangat menurun drastis,” ujar pegawai Perhutani tersebut diduga menjadi salah satu penyebab sepinya pengunjung. Dampak ini sangat di rasakan oleh rekan-rekan perhutani karena tidak seperti biasanya. Di satu sisi memang tampak para pemilik stand atau lapak penjual makan dan minuman terlihat sebagian masih tetap buka meskipun tidak seramai seperti waktu sebelum masa PPKM. 

Harapan ke depan dari pihak perhutani maupun para pemilik stand atau lapak makanan minuman dan beberapa pengunjung saat di mintai keterangan adalah agar masa seperti ini segera berlalu. Tentunya semua peran serta kita dalam mendukung program vaksinasi dari pemerintah banyak di realisasikan sehingga level PPKM semakin turun dan tentunya jika seperti ini maka tempat-tempat wisata segera bisa di buka kembali secara normal khususnya di Wanawisata Padusan Air Panas Pacet ini.

Selain langkah percepatan vaksinasi, mendorong warga masyarakat bisa hidup tetap produktif, ulet namun tetap aman dari Covid-19.

“Bukan tanpa sebab, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri bahkan belum bisa memprediksi kapan pandemi ini pergi. Virus Covid-19 bisa saja berubah sifat dari pandemik, menjadi endemik layaknya flu biasa. Dengan kata lain, manusia lah yang harus bisa beradaptasi atau hidup menyesuaikan keadaan,” tandas Furkon.

Furkon menambahkan, penutupan tempat wisata ini memang berdampak bagi para PKL ataupun warga yang biasanya menjaga parkiran di tempat wisata. Tapi bagaimanapun pandemi Covid-19 ini tanggung jawab kita untuk melakukan upaya mencegah penularan,” imbuhnya, sambil mengakhiri perbincangan. (Ishak)