Rektor Umla Menyorot Budaya Digital Pendidik dan Pelajar

Listen to this article

LAMONGAN (lintasjatimnews) – Budaya digital pendidik dan pelajar disorot oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) DR Abdul Aziz Alimul Hidayat pada Webinar Literasi Digital Lamongan melalui via Zoom, Selasa 5/10/2021

Kegiatan ini diadakan oleh lembaga Informasi dan Komunikasi (Infokom) kabupaten Lamongan, dengan tema Pentingnya Literasi Digital.

Rektor Umla mengatakan beberapa tahun terakhir ini, literasi digital sedang marak dikampanyekan oleh berbagai pihak. Baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

Lanjutnya, hanya kita masuk di era baru, di mana semuanya berperan dalam proses digitalisasi. Maka literasi ini adalah bagian penting.

Menurutnya, literasi digital yaitu kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai kegunaannya

Dalam paparan materinya Abdul Aziz memberikan empat prinsip dasar literasi, pertama pemahaman. Kedua, saling ketergantungan. Ketiga, faktor sosial dan keempat, kurasi.

Menurut Doktor lulusan Unair ini, ada enam manfaat literasi digital. 

Pertama, menambah wawasan. Kedua, meningkatkan kemampuan kritis dalam berpikir serta memahami informasi. 

Ketiga, menambah penguasaan kosa kata.  Empat, meningkatkan kemampuan verbal. 

Lima, meningkatkan konsentrasi. Enam, menambah kemampuan membaca, merangkai kalimat dan menulis.

Terkait digitalisasi pendidikan dalam pandangan Rektor Umla merupakan tranformasi proses belajar mengajar (PBM)

“PBM dari konvensional menjadi modern yang bertujuan untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar lebih efektif, efisien dan berorientasi perubahan”, ujar putra kelahiran Gempolpading Pucuk

Tambahnya, kesiapan mental, ketrampilan, serta struktural turut mempengaruhi keberhasilan pendidikan pada masa ini.

Terkait transformasi proses pembelajar dari konvensional menjadi modern menurutnya dapat ditandai dari,

Pertama, Kegiatan belajar dapat dilakukan dimanapun, tanpa dibatasi oleh aturan ruang dan waktu . 

Kedua, mudahnya mengakses informasi. Ketiga, pendidik dituntut untuk lebih kreatif dan inovati

Jelasnya, peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan secara sistematis. Salah satunya dalam bentuk digitalisasi pendidikan.

“Pendidikan dan digitalisasi merupakan dua kompunen yang saling mendukung dan melengkapi dalam mewujudkan perkembangan”, pungkasnya (Fathurrahim Syuhadi)