LAMONGAN (lintasjatimnews) – Plt Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Ir H Munif Syarif, MM menanggapi minimnya murid SMP Negeri Solokuro yang pada tahun pelajaran ini hanya memiliki 47 siswa secara keseluruhan. Bahkan, penerimaan siswa baru kelas VII hanya mendapatkan 16 siswa.
Dalam sejarahnya, SMP Negeri Solokuro sejak berdirinya sampai saat ini merupakan sekolah yang didirikan pemerintah dan muridnya paling sedikit di Kabupaten Lamongan. Dalam rekam jejak digital, para Kepala Sekolah yang ditempatkan di SMP Negeri Solokuro adalah para guru senior sekolah lain yang dipromosikan untuk menjadi Kepala Sekolah
Menurut Munif Syarif , SMP Negeri Solokuro didirikan sebagai usaha untuk pemerataan dan pelayanan pendidikan berkualitas sesuai standard nasional pendidikan bagi masyarakat sekitarnya.
Lanjut mantan Direktur Utama Bank Daerah Lamongan (BDL) ini, Pemerintah melalui dinas pendidikan dan SMP Negeri Solokuro hadir untuk melayani pendidikan bagi semua pihak dan golongan, terutama memberi akses pendidikan bagi keluarga tidak mampu.
“Untuk itu, jumlah siswa tidak boleh menjadi alasan mengendorkan semangat mendidik anak. Karena SMP Negeri Solokuro sebagai wujud dari kehadiran pemerintah dalam memberikan pelayan pendidikan gratis, berkualitas dan terjangkau “, jelas Staf Ahli bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemkab Lamongan
SMP Negeri Solokuro ini mempunyai ruang belajar sebanyak 9 ruang kelas, 3 ruang kondisi baik dan digunakan belajar sehari hari. Sedangkan yang 3 ruang rusak, dan 3 rusak berat. (Fathurrahim Syuhadi)