LAMONGAN (lintasjatimnews) – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Lamongan sudah memasuki level 1. Seiring pandemi Covid-19 yang melandai Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) Lamongan mulai dibuka kembali untuk umum.
Kapasitas pengunjung di ruang baca yang sebelumnya bisa menampumg tujuhpuluh pengunjung, di masa pandemi Covid-19 kini dibatasi. Tentu layanan Perpusda ini dengan prokes yang ketat. Demikian dikatakan Kepala Perpusda Lamongan, Kandam MPd, Jumat 10/9/2021
Ia mengatakan bahwa Perpusda Lamongan mulai dibuka kembali untuk layanan pengunjung umum. Apalagi Lamongan sudah masuk PPKM level 1
“Tentu, prioritas layanan Perpusda tetap dibuka dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat agar perpustakaan tidak menjadi klaster penularan baru.”, ujar mantan Kepala SMAN 1 Lamongan ini
Lanjutnya, mengingat fungsi perpustakaan sesuai amanat UU Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan sebagai wahana pendidikan, penelitian, informasi, pelestarian, dan rekreasi. Dengan tujuan untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.
“Perpustakaan berperan sebagai pusat belajar sepanjang hayat di tengah masyarakat. Untuk itu, layanan perpustakaan yang meliputi layanan sirkulasi dan referensi diakses secara langsung dengan mendatangi gedung perpustakaan”, papar mantan Mantan Kabid Menengah UmumDinas Pendidikan Lamongan
Namun, jelas mantan Irban (Inspektur Pembantun) Wilayah 2 Inspektorat Pemkab Lamongan, saat pandemi sekarang ini dengan berbagai keterbatasan, perpustakaan dituntut untuk berinovasi dalam memberikan layanan prima sebagaimana kondisi normal.
Program inovasi Perpusda pada masa pandemic Covid 19 ini menurutnya ada tiga yakni E Book (i lamongan), Celengan (Ceritera Online Anak Lamongan), dan Ruang Baca (Diskusi Publik). Semua program ini dilaksanakan secara on line karena masa pandemi
Kandam yang memimpin Perpusda sejak 2019 ini membawahi 54 orang staf. Termasuk tenaga administrasi dan pustakawan sebanyak 3 orang.
“Kami beserta staf Perpusda akan memberikan layanan yang prima kepada para pengunjung Perpusda. Baik mereka yang datang untuk membaca, mencari referensi maupun meminjam buku”, pungkasnya (Fathurrahim Syuhadi)