Lamongan Masuk Level 1 di Pulau Jawa

Listen to this article

LAMONGAN (lintasjatimnews) – Lamongan masuk pada level 1 setelah sebelumnya sempat berada pada level 4. Saat ini Lamongan berhasil menjadi kabupaten pertama yang masuk assesmen level 1 di Pulau Jawa. Hal ini berdasarkan assesmen situasi Kemenkes RI, Rabu 8/9/2021 

Bupati Lamongan DR H Yuhronur Efendi, MBA mengungkapkan, indikator Lamongan dikategorikan sebagai kabupaten yang berada pada level 1 ini sesuai dengan indikator yang disarankan oleh WHO (World Health Organization). 

Lanjutnya, indikator ini meliputi capaian jumlah kasus aktif (positivity rate) Lamongan di bawah 5 persen, tracing ratio lebih dari 15 dan melebihi target Kemenkes. Kasus kematian danpemakaian kapasitas ruang covid yang menurun.

Meski pun demikian, Yuhronur Efendi mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan tidak lantas lengah dengan keadaan yang mulai melandai. Menurutnya semua kegiatan tidak lantas dilonggarkan begitu saja, tetapi akan dinormalkan secara bertahap dan mengacu ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah pusat.

Terkait kunci suksesnya kabupaten Lamongan turun dari level 4 menjadi level 1, Yuhronur Efendi menerangkan bahwa hal tersebut tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama seluruh pihak.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, apa yang kita lakukan bersama ini hasilnya bisa terlihat. Kuncinya melaksanakan seluruh petunjuk dan aturan baik dari Satgas pusat maupun Kemendagri. Sinergitas yang baik dari tiga pilar (Pemkab-TNI-Polri) dan Dinas Kesehatan, dan tentunya masyarakat yang memahami dan mendukung,” ungkap mantan Sekda Lamongan ini

Sementara itu, Kodim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono menambahkan, bahwa TNI-Polri yang berada di wilayah Lamongan akan terus melaksanakan patrol penegakan disiplin protokol kesehatan untuk memastikan masyarakat tetap mematuhi aturan.

“Kita tidak boleh lengah, tidak boleh terlalu bangga, tetap harus melaksanakan disiplin protokol kesehatan karena Covid 19 masihh ada. Sangat mungkin nanti bisa naik lagi jika kita lengah dan tidak melaksanakan protokol kesehatan,” pungkas Dandim Sidik Wiyono (Fathurrahim Syuhadi)