HARI JADI PRAMUKA KE 60 , KWARCAB HISBUL WATHAN KENJERAN ADAKAN KAJIAN KEPANDUAN

Listen to this article

SURABAYA (lintasjatimnews) – Di tengah kondisi pandemi covid 19 tidak menyurutkan semangat anak muda kwarcab HW Kenjeran kota Surabaya Untuk Aktif berkegiatan , justru mereka lebih bersemangat untuk melakukan kegiatan kegiatan positif. Salah satunya yang dilakukan oleh Hizbul Wathan Kenjeran dengan melaksanakan kegiatan kajian Kepanduan melalui Virtual dengan tema “Menjadi Kepanduan yang lebih baik”.

Acara dilaksanakan di Aula Kenjeran Muhammadiyah Center Jl Platuk 104 Surabaya, di hadiri oleh pengurus harian Hizbul Wathan Kenjeran, Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Mejelis Pendidikan Kader Kenjeran. Sedangkan peserta virtual / Zoom yang hadir mencapai 170 peserta dengan antusias mengikuti hingga acara kajian berakhir.

Ramanda Muhammad Jemadi, MA selaku Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kenjeran memberikan sambutan pengarahan di kajian kepanduan bahwa “perkaderan harus terus dilakukan dan didukung penuh oleh bapak-bapak pimpinan. Baik pimpinan persyarikatan maupun pimpinan amal usaha Muhammadiyah, Sebab perkaderan itu menjadi jalan untuk menyiapkan generasi penerus para pimpinan yang hari ini memimpin”.Tuturnya 

Selanjutnya beliau menjelaskan dan memberikan 4 motivasi kepada peserta yang hadir untuk menjadi kader yang teladan.

Kalau ingin menjadi kader hebat, maka perlu memperhatikan : 1. Kader jangan sambat agar gerakan tidak terhambat, 2. Kalau mau gerak tak ada pekerjaan mangkrak dan medak, 3. Orang hebat bukan hanya sehat tapi mau berbuat, 4. Bekerja penuh semangat siap dengarkan nasehat selalu syukur nikmat. Jelas Ramanda Jemadi Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kenjeran yang membidangi ortom dan perkaderan.

Beliau Juga Berpesan : 1. Banggalah jadi kader Muhammadiyah, karena Muhammadiyah juga ikut mendirikan negara Kesatuan Republik Indonesia. karena tokoh-tokoh Muhammadiyah ikut mendirikan NKRI seperti Ir.Soekarno,.Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo. Bapak TNI adalah kader HW PB Jendral Soedirman, 2. Sebagai kader Muhammadiyah harus tetap menjaga keutuhan NKRI, karena HW didirikan agar kader Muhammadiyah mencintai bangsanya. Hubbul Wathon Minal Iman, 3. Teruslah belajar dan beramal sebagaimana haluan HW sedikit bicara banyak bekerja.

Ramanda Salman Alfarisi Sekretaris Kwarda Hizbul Wathan Menuturkan tentang pentingnya keteladan dan kembali kepada cita-cita berdirinya kepanduan Hizbul Wathan.

Menurut Ramanda Salman Alfarisi Pemateri Kajian dari Kwarda Hizbul Wathan Kota Surabaya menyampaikan ” Sudah banyak yang sudah disampaikan ramanda jemadi tentang bagaiman kiprah Hizbul Wathan dan bagaimana menjadi kepanduan yang militan.

Ada 2 hal yang akan kamu tambahkan, yaitu Pertama, pentingnya keteladanan dalam kehidupan, tentu dalam Islam maka kembali kepada teladan utama Nabi Muhammad SAW. Dalam konteks Muhammadiyah dan Kepanduan Hizbul Wathan maka KH. Ahmad Dahlan dan Jenderal Sudirman menjadi sosok yang harus kita teladani. Insyaallah kita akan menjadi pandu yang kokoh aqidahnya , kuatkan kepemimpinannya, bagus akhlaqnya, dan semangat nasionalismenya yang luhur.

Kedua, kembali kepada cita-cita pendirian gerakan kepanduan Hizbul Wathan, yaitu 1.Mengawal cita-cita pendirian Muhammadiyah yang termaktup dalam Maksud dan Tujuan Muhammadiyah “Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, 2. Menegukkan gerakan dakwah Muhammadiyah, dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Para pandu harus menjadi agen-agen perubahan, juru dakwah Muhammadiyah di tengah-tengah masyarakat, 3. Mengamalkan semangat fastabiqul khiarat dan sedikit bicara banyak bekerja dalam menjalani segala aktifitas kehidupan.

Sebagai bentuk ittiba’ terhadap Nabi Muhammad SAW teladan utama bagi umat Islam. Jelas Ramanda Salman Alfarisi yang juga menjadi Guru Ismuba di Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Surabaya, 2.Sebagai penutup “jangan berhenti bergiat untuk menjadi pandu yang meluruskan, menjadi pelopor, pelangsung dan penyempurna dimanapun berada. Pandemi jangan menjadi penghalang, tetapi justru menjadi penyemangat dan mengambil hikmah terbaik. Tutupnya.” Ungkap IRVANDY ANDRIANSYAH DAN SALMAN AL FARISI kepada lintasjatimnews, Senin (16/08/2021) . (Anil)