Tempat kajian kebudayaan, (MATRA) Masyarakat adat Nuswantara di BICOPI Gunung Anyar

Listen to this article

SURABAYA (lintasjatimnews) – Di bumi Nuswantoro ini banyak sekali seni dan budaya yang rupanya mulai di gradasi oleh orang tertentu dan kepentingan tertentu. Akhirnya para generasi muda ingin mengembalikan budaya Nusantara ini, sehingga bersepakat mendirikan Masyarakat adat Nusantara yang disingkat dengan MATRA.

Dachlan Harahap selaku penasehat MATRA menjelaskan, “MATRA ini berpusat di Jakarta, ketum kami stay di Yogyakarta.dan kami sepakat kerajaan kerajaan kesultanan pada saat berkumpul terus kita sepakat untuk mendirikan masyarakat adat Nuswantara (MATRA).

Jadi pertama kali yang membawa MATRA ini adalah saya, saya dapat mandat di tahun 2017 cukup panjang merenungkan itu untuk mencari figur itu, akhirnya saya menemukan Kristian sabilal Pussung yang kerap disapa Abi.

Jadi beliau masih muda umur 32 tahun, tapi dia konsen ke budaya Nusantara. Jadi Bicopi ini dia yang punya, saya tertarik dengan anak muda itu yang semangat terhadap budaya Nusantara dan saya usulkan untuk menjadi ketua MATRA eks. Kerasidenan Surabaya.” Ujar pria kelahiran Batak, Ki Dachlan Harahap, Kamis (12/08/2021)

Eks kerasidenan Surabaya itu meliputi kab Gresik, kab Sidoarjo, kota Surabaya, kab/kota Mojokerto, dan kab Jombang.

Jadi memang eks kerasidenan Surabaya ini memang menyangkut sebuah kerajaan yang sangat besar di jaman dahulu yaitu Majapahit sekitar Mojokerto, ini menjadi PR kita anak muda, jangan sampai Anak muda ini di jaman Now kehilangan jati dirinya kehilangan budaya nya. Seumpama jadi orang Jawa, kehilangan jowone. Kalau orang Manado kehilangan manadonya, kalau orang batak kehilangan bataknya.

Jadi warisan leluhur ini yang harus di pelihara oleh anak-anak generasi, tentunya generasi muda yang cinta NKRI dan tetap ber-bhinneka tunggal Ika. Dan setia kepada Pancasila itu intinya. Karena badan hukum kami terdaftar dalam Menkumham dan juga ada di seluruh departemen Pendidikan.  

Kami sangat setia mencoba untuk selalu berjuang, jadi di tempat Bicopi Gunung Anyar di jalan Ir Soekarno Hatta no 678 Surabaya ini ada tempat untuk para milenial, juga rencana di bagian tengah ada makanan nasional, dan dibagian belakang ada kebudayaan kita.

Jadi yang berkumpul di sini, MATRA itu anggotanya bisa perseorangan, tapi bisa juga perkumpulan-perkumpulan atau asosiasi-asosiasi pecinta kebudayaan dan pelaku budaya, dan kita tidak menaungi agama, suku, ras.

Dan yang ada disini ada berbagai agama mulai dari kristen, budha, Hindu, islam,penghayat, Konghucu. Bahkan semua kami bersekutu di sini untuk berkumpul untuk mengembalikan bumi Nuswantara. 

Nah persoalan yang ada disini, memberikan pilihan di depan itu milenial, di tengah ada budaya, dibelakang terdapat kebudayaan yang lebih mendalam. Jadi tempat ini akan ada menjadi tempat kajian kebudayaan. Boleh dalam bentuk sarasehan, boleh dalam bentuk seminar, bentuk podcast, juga kita siapkan pusat informasi budaya.” Ungkapnya KRAT Dachlan Harahap kepada lintasjatimnews. (Anil/Hafiz)