Ruwat Sengkolo Bumi Nusantara bersama Masyarakat adat Nuswantara (MATRA)

Listen to this article

SURABAYA (lintasjatimnews.com) – Dalam upaya melestarikan nilai-nilai budaya tradisi serta menggalakan adat budaya dan sekaligus memperingati Tahun baru hijriah, Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) menggelar Ruwatan Sengkolo Bumi.

Bertempat di jalan Ir Soekarno Hatta no 678 Surabaya tepatnya di Edu Warkop Bicopi, kegiatan Ruwat Nusantara dimulai pukul 17:00 sampai pukul 20:00 WIB. pada hari Kamis (12/08/2021).

Turut hadir Kanjeng Raden Aryo Abi(Kristian Sabilal pussung) selaku Ketua MATRA , KRAT Dachlan Harahap Dwijo selaku penasehat MATRA, Ki Purbo dari pamong budaya Mojokerto, Ketua RW 02 kelurahan gunung Anyar, Haji Usman Ali. Ibu Premi Arrijani Sumarno dari MATRA sebagai peranan wanita. Ketua Panitia penyelenggara mbah Ony maulansah.

Juga termasuk hadir Masyarakat adat Nusantara (MATRA) eks. Kerasidenan Surabaya Jawa timur meliputi kabupaten kota Surabaya,kab Gresik, kab Sidoarjo, kab/kota Mojokerto, kab Jombang. Juga berbagai komunitas para penggerak seni dan kebudayaan.

Konsep acara mulai dari kirap, adat tari kebudayaan lokal yang cenderung ke Madura, kemudian masuk joglo dengan membawa bendera merah putih. Dilanjut menyanyikan lagu Indonesia raya,bersholawat kemudian do’a bersama lintas Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang maha Esa dari berbagai adat budaya, dilanjut dengan ritual potong tumpeng, Ramah tamah dan ditutup dengan do’a.

Kegiatan acara ruwatan ini dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan himbauan pemerintah, dengan memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan atau hand sanitizer.

Pada kesempatan ini, Ketua Masyarakat adat Nusantara (MATRA )Surabaya,Kanjeng Raden Aryo Abi (Kristian Sabilal Pussung),

menjelaskan,”Jadi kita lagi ada acara ruwat massal Nusantara dengan bermaksud berdoa bersama untuk memohon kepada Allah SWT, guna memohon melepaskan masalah, menghilangkan kesialan agar terhindar dari bala’ atau malapetaka.

Dengan cara budaya dari berbagai macam suku dan adat yang ada di bumi nusantara, untuk berdoa bersama sambil melestarikan adat budaya tanpa membedakan agama dan suku.” Kata Abi

Tujuannya adalah sama, saya mendukung penuh keinginan para sahabat penggiat dan pelaku budaya untuk kita belajar bersama dengan semangat menjadikan agama yang berbudaya, intinya kita memohon meminta ke Allah SWT.

“Semoga yang sakit semua penyakitnya diangkat, semoga di masa Pandemi ini segera hilang wabah virus Coronanya, semoga yang hitam segera di putihkan, semoga yang belum suci segera tersucikan. Semoga semua selamat atas Ridha Allah SWT.” Ucap Abi

Selain kegiatan Ruwatan bumi Nuswantoro ini, Abi juga menambahkan,”Berharap untuk kaum milenial Sekarang ini, jangan sampai terpengaruh dengan teknologi seperti pada HP/ handphone, kita harus tegas dalam menyikapi, jangan sampai terpengaruh pada generasi milenial Sekarang, kita harus punya aturan yang tegas menunjukkan budaya kita. Kita harus menjaga bumi Nuswantoro melalui ajaran budi pekerti dari leluhur kita.” Tambahnya Abi

Disisi lain, Ki Purbo dari Mojokerto selaku Pamong budaya adat Mojokerto, juga mengatakan, “Dengan momen yang terjadi sekarang ini seperti pandemi Covid-19, jadi menurut saya sangat baik sekali acara ruwatan seperti ini, kita berdoa bersama agar wabah virus Corona ini segera usai. Dan juga saya sangat mengapresiasi kegiatan ini tanpa meninggalkan adat Jawa, mudah-mudahan acara yang seperti ini tetap bertahan, guna melestarikan adat budaya.” Tuturnya Ki Purbo. (Anil/kholiq)