SURABAYA (lintasjatimnews.com) – “Berharap kepada pihak Polri untuk mengusut tuntas kasus tersebut dengan undang-undang”
Demikian ditegaskan Imam Tolak, Kepala Biro Harian Memo-x di Kabupaten Situbondo ketika di mintai komentarnya sehubungan dengan pelaksanaan ulang tahun Khofifah Indar Parawansa ke-56 selaku Gubernur Jatim tanggal 19 Mei 2021 di rumah dinas yang tidak jauh dari Gedung Negara Grahadi mengundang kerumunan, karena ada bukti seorang jurnalis sempat merekam kegiatan tersebut dan videonya beredar di masyarakat.
Menurut Imam sapaan akrab wartawan yang sudah memiliki Uji Kompetensi Wartawan (UKW) jenjang muda dan madya ini, sangat disayangkan kegiatan tersebut. Sebab, seorang pemimpin Jatim seharusnya tidak memberikan contoh yang tidak sepantasnya dilakukan, mengingat saat ini masih pandemi Covid-19.
Komentar lain disampaikan pengamat sosial politik dan hukum Surabaya, Syuhada Endroyono SH, mengatakan seharusnya masyarakat bisa melakukan clash action agar tidak ada kesan bahwa hanya masyarakat saja yg di kejar-kejar dan dipaksa mematuhi hukum sedang pejabatnya bebas dan boleh melanggar hukum seenaknya tanpa sanksi apapun.
“Gimana satgas Covid maupun polisi berani gak nih mengenakan saksi sesuai dengan peraturan perundangan yg ada dan berlaku untuk semua warga negara Indonesia tanpa terkecuali kepada Gubernur Jatim agar menjadi contoh bagi pejabat yang lain untuk mematuhi hukum sekaligus menegaskan bahwa di Indonesia hukum berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali,” ujar Syuhada.
BANTAHAN : Sementara itu, Plh Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono dan Kepala Biro Humas dan Protokol, Agung Subagyo memberi penjelasan senada bahwa kegiatan tersebut tetap menggunakan protokol kesehatan.
“Tidak pak cuma 30 sampai 50 OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dengan luas area halaman terbuka yang di pakai ratusan orang, jadi insyaallah aman,” ujar Agung.
Heru yang sudah pensiun menjadi Sekdparov dan diperpanjang dengan sebutan Plh, mengaku sebagai inisiator acara ulang tahun Gubernur Jatim yang videonya viral karena acara itu menimbulkan kerumunan banyak orang.
Kata Heru, acara itu bersifat kejutan atau surprise, karenanya Gubernur tidak tahu-menahu acara tersebut. (Ahmad)