SUMENEP (lintasjatimnews.com) – Persoalan cantrang khususnya di kepulauan mimang terus menuai polemik. Tapi tidak kala pentingnya kita juga perlu mengingat persoalan Potas dan Bom ikan yang juga merupakan ancaman bagi para nelayan lokal, (20/3/2021).
Potasium dan Bom ikan merupakan persoalan yang serius dan ancaman bagi para nelayan tradisional yang selama ini juga sering kerap kali terjadi. Potasium dan Bom ikan juga menimbulkan reaksi yang cukup parah terhadap ekosistem laut, dan menimbulkan dampak yang begitu sangat fatal terhadap ekosistem laut.
Hal tersebut mendapat sorotan oleh seorang Aktivis, ( Hariyadi Isbar ). Pihak nya menuturkan, aktivitas Potas dan bahan peledak ikan juga berdampak negatif terhadap keseimbangan Ekosistem Laut, dan hancurnya terumbu Karang.
“Aktivitas pemotas dan bahan peledak ikan juga berdampak negatif terhadap keseimbangan ekosistem laut. Terumbu karang hancur, selain itu potas dan alat peledak juga sangat merugikan masyarakat pesisir yang menggantungkan pemasukan dari melaut “, pungkasnya. (20/3/2021).
Pihaknya juga heran, kenapa aktivitas pemotas dan peledak ikan tidak se rame Cantrang. Menurutnya, Kenapa kita tutup mata dari kedua aktivitas di atas, apa mungkin karena ada warga lokal yg ikut menikmati hasil atau mungkin juga ikut terlibat dalam praktek kegiatan diatas?, Tandasnya. (Hasan B)