Birunya Telaga Ngipik Bekas Tambang Yang Menjadi Destinasi Wisata Di Kota Gresik

Listen to this article

GRESIK (lintasjatimnews.com) – Kota Gresik di Jawa Timur yang juga di kenal kota berhias iman dan kota pudak yang kondang dengan industri semen dan industri kimia identik dengan wilayah perbukitan kapur itu ternyata juga memiliki danau buatan yg cukup besar. Jum’at (12/03/21)

Kalau Anda berkesempatan mengunjungi Kota Gresik untuk keperluan tugas kerja, bertandang ke rumah saudara atau mungkin ingin menziarahi pusara para wali, salah satunya Sunan Giri. Sebenarnya Destinasi wisata di kota Gresik cukup banyak di antaranya ada di Pulau Bawean misalnya yang memiliki spot-spot menarik seperti Pulau Gili dan Pulau Noko, yang terkenal dengan pantai pasir putihnya serta laut indah menawan. Lalu kemudian ada lagi tempat yang di namakan pantai kuburan panjang yang terbagi menjadi dua sisi. Di dalamnya terdapat makam yang menurut cerita rakyat sekitar merupakan tempat peristirahatan terakhir pengawal Aji Saka.

Dan tentunya yang tak kalah indah indah adalah Tlogo Ngipik. Ya apalagi jika anda ada tugas kerja di kota Gresik atau berkunjung ke sanak fimily maka anda bisa mampir ke danau buatan tersebut. Oleh masyarakat sekitarnya danau buatan tadi dinamakan Telaga Ngipik karena memang terletak di Desa Ngipik, Gresik.

Menurut kabar yang beredar, Telaga Ngipik merupakan telaga (danau) yang berasal dari lubang galian bekas eksploitasi bahan baku industri semen. Tidak adanya informasi yang jelas sejak kapan kawasan Telaga Ngipik itu mulai dieksploitasi untuk keperluan industri semen, yang pasti dalam rentang waktu yang tak terlalu lama kemudian terbentuk kolam raksasa (cerukan) yang luasnya diperkirakan mencapai sekitar 20 hektaran. Informasi lain Telaga Ngipik yang menurut sejarah di bangun di bekas tambang tanah liat perusahaan Semen Gresik, apapun cerita versi masyarakat setempat, Telaga Ngipik menjadi tempat berlibur favorit masyarakat kota pudak.

Berbagai kegiatan yang di rekomendasikan di Telaga Ngipik adalah naik perahu motor dengan panjang 12 meter yang bisa menampung sekitar 10-12 orang, tarifnya hanya 3.000 rupiah per orang untuk sekali putaran mengelilingi Telaga Ngipik. 

Ada juga Taman Bermain, tempat memancing ikan, oh iya di Telaga Ngipik ada Komunitas Mancing Mania juga. Ada juga hiburan live musik yang di gelar di hari hari tertentu seperti hari libur atau hari besar lainnya. Dan bagi yang suka berfoto-foto di sini juga sangat bagus dengan view Telaga atau danaunya.

Tidak itu saja selain destinasi wisata, Telaga Ngipik juga di manfaatkan untuk olah raga sky air. Bahkan menurut informasi tempat ini pernah di jadikan tempat ajang Kejuaraan Daerah Sky air Jawa Timur. Ya di momen-momen tertentu jika kebetulan pasti ada yang berlatih olah raga sky air di Telaga Ngipik tersebut.

Keberadaan Telaga Ngipik juga tak lepas dari mitos yang berkembang di daerah masyarakat daerah itu. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar yang berkembang bahwa Telaga Ngipik ada penunggu gaibnya. Nah penungguhnya itu namanya Buyut Sono, makamnya berada di sebelah barat Telaga Ngipik ini. Etika, Adab dan sopan santun harus tetap dijaga saat menziarahi pusara beliau. Jadi di tempat tersebut dilarang berbicara kotor atau bertingkah laku kurang sopan dan lain-lainnya. Telaga Ngipik berada 1,5 kilometer sebelah barat Alun-alun Gresik, sekitar 0,5Km dari Pabrik Petro Kimia, Gresik.

Dan cerita punya cerita Akhirnya Pihak PT Semen Gresik kemudian menanami daerah sekitar Telaga Ngipik dengan pepohonan ( Penghijauan) untuk mengurangi polusi udara di wilayah industri tersebut. Kini pepohonan di sekitar telaga tumbuh subur dan menghijau, serta berhasil menjadi paru-paru di lokasi Telaga Ngipik tersebut.

Akhirnya Pihak manajemen PT. Semen Gresik kemudian berusaha untuk memanfaatkan Telaga Ngipik tersebut untuk tujuan wisata. Pada tahun 2002 Telaga Ngipik yang terbentuk dari bekas eksploitasi tambang tanah liat tersebut berganti nama menjadi Telaga Giri Wana Tirta. Nama Giri sendiri diambil dari nama salah satu Wali Songo yang memiliki pengaruh di Gresik yaitu Sunan Giri. Sedangkan wana artinya bermain dan tirta artinya air. Meskipun masih memerlukan banyak pembenahan dan pembaharuan di beberapa tempat dalam hal sarana dan prasarana penunjang di Telaga Ngipik, lokasi wisata ini cukup menarik untuk dikunjungi karena memiliki beberapa daya tarik.(Ishak88).