SURABAYA (lintasjatimnews.com) – Pasar Burung Petekan Surabaya, yang buka setiap hari Minggu pagi, kini menjadi rujukan berbagai kalangan burung berkicau. Di pasar yang sekarang ini digelar di sepanjang jalan raya Kalimas Barat, kawasan Tanjung Perak Surabaya ini tak cuma para penjual murni yang gelar lapak. Ada ada juga penghobi rumahan yang menawarkan burung.Minggu (21/02/2021)
Para pedagang di sepanjang jalan Kalimas Barat ini mulai menggelar lapak dagangannya sejak jam 05:30 dan selesai sampai siang hari sekitar jam 12 an. Di katakan beberapa pedagang di sana yang tidak mau di sebutkan namanya bahwa mereka membayar ke oknum masyarakat setempat sebesar 3.000 rupiah. Tapi itu tidak menjamin jualan mereka bakalan aman dari razia penertiban PK5 dari Satuan Polisi Pamong Praja, sebab sudah sering terjadi ada pedagang yang dagangannya di angkut oleh petugas Polisi Pamong Praja namun oknum masyarakat yang menarik uang keamanan sebesar 3.000 rupiah taersebut justru tidak tahu menahu dan terkesan menghilang pada saat terjadi penertiban PK5 di kawasan tersebut. Begitu cerita beberapa pedagang di sana.
Lintasjatimnews.com menemui salah satu penjual burung dan aksesoris Bapak Samsul Hariadi, usaha berjualan burung dan aksesoris perlengkapan burung sudah di gelutinya sekitar 10 tahunan. Samsul yang tinggal di Jalan Kampung Seng ini menuturkan bahwa keadaan pasar burung dadakkan di Jalan Kalimas Barat ini gak seramai dulu waktu berjualan di sekitar jembatan petekkan. Dulu waktu di jembatan petekkan pendapatannya bisa sampai 800.000 sampai 1.000.000 rupiah tapi sekarang hanya rata-rata maksimal 400.000 rupiah pendapatan tersebut di atas adalah pendapatan kotor, imbuhnya.
Untuk aksesoris, Samsul lebih banyak membuat sendiri di rumahnya seperti sarung kerodong sangkar burung, ransel sangkar burung karpet sangkar burung dan atap atau plafon sangkar burung dan yang untuk aksesoris yang di beli sudah kondisi jadi di antaranya tempat pakan minum burung, klem sangkar, sangkar burung dan lain lain yang tidak bisa di kerjakan sendiri olehnya terpaksa beli di suppliernya.
Samsul berharap bahwa Pandemi Covid – 19 ini segara berakhir supaya roda perekonomian ini kembali normal sehingga berdampak ke pedagang seperti kami ini, sambil menutup pembicaraannya. (Ishak88).