Menko PMK Sidak Lokasi Bencana Alam Longsor Di Nganjuk

Listen to this article

NGANJUK (lintasjatimnews.com) – Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi,  menyampaikan pesan kepada sejumlah korban bencana alam supaya tetap berhati hati 

Hal itu diutarakan saat meninjau situasi terkini bencana alam tanah longsor yang menimpa masyarakat, Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Selasa sore (16/2/2021).

Menurutnya, masyarakat harus waspada memang tahun ini intensitas bencana seperti banjir, gempa, dan tanah longsor sangat tinggi. Hal itu diakibatkan oleh Badai La Nina.

“Badai La Nina itu punya dampak yang  sangat luas. Karena itu pesan saya kepada masyarakat, dan seluruh warga, terutama di wilayah yang rentan ancaman bencana agar waspada,” ujarnya.

Muhadjir juga menyebutkan, pemerintah sekarang sudah mulai memasukkan kurikulum Pendidikan Kebencanaan sebagai muatan lokal. Sehingga, masing masing daerah, khususnya anak anak, sudah ditanamkan kesadaran tanggap dan merespon cara mengatasi bencana alam.

“Sesuai dengan tempatnya masing masing. Apakah rawan longsor, banjir gempa bumi, atau gunung meletus,” jelasnya.

Nantinya, lanjut Muhadjir, pemerintah pusat akan memperbaiki infrastruktur bangunan yang rusat berat melalui Dinas PUPR dan BNPB. Untuk bangunan yang ringan akan diserahkan kepada pemerintah daerah setempat.

“Setelah tanggap bencana ini akan diseriuskan dengan tahap rekon rehab. Jadi pak bupati tadi menyinggung kemungkinan relokasi, kalau memang itu pilihan terbaik, kami dukung penuh. Nanti pemerintah pusat saya akan koordinasikan bantuan pembangunan rumah,” terangnya.

“Yang paling urgent tergantung kasusnya.  Kalau tanahnya sangat labil maka dilakukan penguatan tanah. Jangan lupa reboisasi. Jangan sampai terjadi banjir atau longsor akibat yang penanaman yang kurang baik. Harus tanaman keras yang bisa menahan longsor. Jangan sampai ada pembalakan liar,” sambungnya.

Di akhir wawancara, Muhadjir Effendi berpesan, marilah hijaukan lahan dengan berbagai tanaman agar tidak terjadi tanah longsor dan banjir di kemudian hari.

Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini, mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi dengan forkopimda. Ini karena dampak global warming sudah luar biasa. 

“Kalau tidak mampu maka harus dipindah. Nanti akan kami komunikasikan terkait bagaimana masalah lahan,” tandasnya. (Ramadhani)