NGANJUK (lintasjatimnews.com) – Potensi longsor susulan hingga kondisi tanah yang mengalami sedikit keretakan, menjadi kendala yang dihadapi oleh Basarnas Jatim dalam menyelamatkan korban longsor, Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.
Kepala Basarnas Jatim kantor Surabaya, Hari Adi Purnomo, menuturkan, keretakan tanah sendiri tidaklah panjang. Namun perlu diwaspadai bila terkena tetesan air dalam jumlah banyak dan durasi yang lama, dinilai bisa membahayakan.
“Mohon doanya semoga dapat dievakuasi dengan segera. Semoga cuaca dan personil juga mendukung,” ucapnya, Selasa sore (16/2/2021).
Basarnas juga menyebut, kepekatan lumpur juga menjadi halangan dalam pencarian korban. Hari Adi memaparkan, timbunan lumpur saat ini tingginya bervariatif.
“Proses pencarian kami bagi jadi dua sektor. Sektor A dan Sektor B. Sektor B kepekatan maupun timbunan lumpurnya bisa mencapai 5 meter. Lebih tinggi dari Sektor A,” terang Hari Adi.
Untuk hari ini, lanjut Hari Adi, pencarian dilakukan dengan memaksimalkan keberadaan ekskavator sebanyak 5 unit. Hari ini Basarnas menemukan 3 korban. 2 Korban pada pukul 10.40 Wib, dan 1 Korban pada waktu 11.20 Wib.
“Pada pukul 10.40 Wib, 2 korban terevakuasi berjenis kelamin perempuan dewasa dan laki laki usia anak. Lalu pukul 11.20 Wib, satu korban jenis kelamin laki laki dewasa,” ungkapnya.
“Semua ditemukan di Sektor A. Jadi tidak jauh dari lokasi ditemukan sebelumnya. Karena informasi yang kami dapatkan rumahnya berdekatan,” sambungnya.
Masih kata Hari Adi, kondisi rumah yang terdampak langsung ada 10. Rumah yang lainnya masih aman. Namun pemerintah daerah bersepakat melakukan relokasi bagi pemukiman sekitar. (Ramadhani)