Soal Wacana PSBB Jawa Bali, Wagub Sebut Ada Istilah Yang Lebih Spesifik

Listen to this article

SURABAYA (lintasjatimnews.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, menjelaskan, akan ada instruksi yang lebih spesifik dan tertulis dari pemerintah pusat. Hal itu yang sedang ditunggu saat ini bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

“Kami terus berkoordinasi secara intensif. Walaupun beliau masih isolasi, tetapi bu gubernur terus berkoordinasi dengan forkopimda,” terangnya, usai sidak Rumah Sakit Asrama Haji, Rabu sore (6/1/2020).

Emil meminta kepada masyarakat, jangan terburu buru menyimpulkannya sebagai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menurutnya, tadi pagi Khofifah Indar Parawansa mengikuti rapat bersama sekretariat kabinet, dan kebetulan juga di kontak oleh Menko Perekonomian tadi malam.

“Kami laporan ke ibu gubernur dan sudah mengikuti rapat dengan pemerintah pusat tadi pagi dan memang akan dilakukan pembatasan,” ungkapnya.

“Ini juga sudah dibahas dengan forkopimda sama pak sekda. Pada intinya apa yang menjadi arahan dari pusat tentu akan kami tindak lanjuti,” sambungnya.

Sementara itu, Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Bhuana, menambahkan, setelah ini akan diadakan rapat internal persiapan, karena itu mulai efektif tanggal 11. 

“Tadi dikabarin Pak Wagub ternyata belum resmi betul. Ini masih dikoordinasikan dengan Kementerian, sambil menunggu kepastian itu, karena saya juga belum dapat surat resmi dan peraturannya mau seperti apa pembatasannya. Bagaimanapun, akan kami persiapkan dulu malam ini,” ucapnya.

Whisnu belum bisa berbicara banyak, mengenai langkah konkrit yang akan diambil oleh Pemkot Surabaya. Apalagi, penanganan covid juga harus memperhatikan roda perekonomian masyarakat.

“Harus disiapkan bantuan non tunai atau sembako harus yang pasti Kampung tangguh akan kami efektif kan lagi. Agar membantu dan menjaga protokol kesehatan di kampung kampung,” katanya.

Whisnu berharap, pemerintah sebaiknya hanya menerapkan wacana tersebut dua minggu saja. Semua kegiatan sudah mulai berjalan dengan perlahan lahan bisa berhenti kembali dengan adanya kebijakan itu.

“Usaha catering yang sudah mulai pulih yang sudah mulai bergulir akan berhenti lagi persewaan pernikahan yang sudah mulai bisa bergulir bernafas harus berhenti ini harus kita pikirkan,” pungkasnya (Ramadhani)

Tinggalkan Balasan