Babinsa Salurkan Linhua QC Untuk Pertolongan Pertama

Listen to this article

BOYOLALI (lintasjatimnews.com) – Babinsa Koramil jajaran Kodim 0724/Boyolali mendistribusikan Linhua QC kepada warga yang terkonfirmasi Positif terpapar Virus Covid-19 diseluruh wilayah binaan masing masing Koramil. Minggu (06/12/2020).

Obat herbal asal tiongkok, Lianhua Qingwen Capsules ini telah diteliti pada 284 pasien Covid-19 menunjukkan bahwa obat ini efektif dalam mengurangi gejala dan aman untuk digunakan.

Penelitian ini telah diterbitkan di jurnal phytomedicine pada Mei 2020, yang diperkuat oleh jurnal lainnya dari PlOS One, 11 September 2020.

Di Indonesia, Lianhua Qingwen Capsules terdaftar sejak 13 Juni 2019 di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sebagai obat tradisional impor dari Cina (TI144348471) yang diproduksi oleh SHIJIAZHUANG YILING PHARMACEUTICAL CO LTD dengan importir PT Intra Aries.

Tercantum di label berkhasiat untuk membantu meredakan panas dalam yang disertai tenggorokan kering dan meredakan batuk. Diklaim pula efektif untuk meredakan gejala influenza.

Komposisi obat herbal ini yang utama adalah Forsythia suspensa, Lonicera japonica, Ephedra sinica, Isatis indigotica, Pogostemon cablin, Rheum palmatum, Glycyrrhiza uralensis, Dryopteris crassirhizoma, Rhodiola crenulata, Houttuynia cordata, Prunus sibirica, 1-menthol.

Kriteria kelayakan terdiri dari: 1) Kasus terkonfirmasi laboratorium dengan Covid-19 sesuai dengan Protokol Diagnosis dan Pengobatan Novel Coronarvirus Pneumonia (edisi ke-4) yang dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Nasional (Kantor Jenderal Kesehatan dan Kesehatan Nasional). Commission, 2020). 2.) Bergejala (baik demam, batuk, atau kelelahan) ditambah kelainan radiologis yang sesuai dengan pneumonia; 3) Pasien berusia 18 tahun atau lebih dari kedua jenis kelamin.

Tingkat pemulihan secara signifikan lebih tinggi pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol (91,5% vs 82,4%, p = 0,022). Waktu median untuk pemulihan gejala secara nyata lebih pendek pada kelompok perlakuan (median: 7 vs. 10 hari, p <0,001).

Waktu pemulihan demam (2 vs 3 hari), kelelahan (3 vs 6 hari) dan batuk (7 vs 10 hari) juga secara signifikan lebih pendek pada kelompok perlakuan (semua p <0,001).

Tingkat peningkatan manifestasi tomografi komputasi dada (83,8% vs 64,1%, p <0,001) dan penyembuhan klinis (78,9% vs 66,2%, p = 0,017) juga lebih tinggi pada kelompok pengobatan. Namun, kedua kelompok tidak berbeda dalam tingkat konversi ke kasus yang parah atau temuan tes virus (keduanya p> 0,05). Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan.

Komposisi obat herbal ini memiliki komponen kunci seperti Lonicera japonica dan Forsythia suspense yang dapat memblokir pengikatan SARS-CoV-2 dengan enzim pengubah angiotensin.

Cablin Pogostemon telah terbukti dapat memperbaiki diare dan meningkatkan pertahanan tubuh pada saluran pencernaan. Rhodiola rosea dapat memperbaiki cedera paru-paru melalui penekanan stres oksidatif dan apoptosis dan penghentian peradangan paru.

Selain itu, Rheum palmatum dapat secara efektif melawan pengikatan protein lonjakan dan enzim pengubah angiotensin dan menekan pelepasan mediator inflamasi yang berlebihan, sehingga memperbaiki cedera paru-paru. Penelitian ini telah memberikan bukti mengenai efek antivirus dari kapsul ini.

Kapsul Lianhua ini disimpulkan dapat memberikan efek terapeutik pada Covid-19 dengan meningkatkan laju pemulihan gejala, mempersingkat waktu pemulihan gejala, dan meningkatkan pemulihan kelainan radiologis dada.

Mengingat profil kemanjuran dan keamanan, kapsul LH dapat dipertimbangkan untuk pengobatan Covid-19. Di kemudaian hari uji double-blind, prospektif, uji coba terkontrol acak diperlukan untuk sepenuhnya mengevaluasi kemanjuran kapsul ini dalam populasi pasien yang lebih besar.

Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa tingkat menghilangnya gejala klinis utama pengobatan Tiongkok Lianhua Qingwen dalam pengobatan pneumonia coronavirus baru secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol [OR = 3,34, 95% CI (2,06, 5,44), P <0,001]; tingkat hilangnya gejala sekunder klinis lainnya secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok kontrol [OR = 6,54, 95% CI (3,59, 11,90), P <0,001]. Durasi demam secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol [OR = -1,04, 95% CI (-1,60, -0,49), P <0,001].

Dari sumber data tersebut diatas pemberian herbal ini, pasien terkonfirmasi Covid-19 diharapkan bisa menggunakan suplemen ini diminum secara teratur 2x sehari sesuai petunjuk yang ada di dalam kemasan obat.

Para Babinsa yang berada diwilayah berperan penting dalam penyaluran obat tersebut ke masyarakat untuk pertolongan pertama penderita Covid-19. (Agus Kemplu)

Tinggalkan Balasan