SURABAYA (lintasjatimnews.com) – Bagi para penghobby hewan peliharaan memang memiliki keasyikan tersendiri. keberadaan para penjual maupun pembeli perlengkapannya sangatlah di butuhkan oleh para kolektor dan penghobby hewan. selain makanannya property lainnya juga di buru. bagaikan surga, mereka yang belanja dapat memenuhi keinginan terhadap hewan kesayangannya tersebut. (8/11/2020)
Seperti halnya para pecinta/penghobby burung peliharaan yang ada di pasar petekan ini, suara burung dari berbagai jenis menampilkan ciri khas tersendiri. Dari yang terkecil sampai yang terbesar dari warna bulu sampai suara kicauannya. Semakin lama kita menjelajah, semakin banyak aneka burung cantik menghiasi di sekitaran pasar petekan ini. Kalau dulu lokasinya tempat ini di sekitar JL. Pati Unus dan JL Benteng ( di atas Jembatan) tapi sekarang berpindah ke JL. Kalimas Barat di sepanjang jalan yang arah ke JMP (Jembatan Merah Plaza) jika dari JL. Benteng. Lokasi ini berpindah sebelum musim pandemi Covid-19 karena ada penertiban dari pemerintah daerah.
Nah bagi yang berniat memeliharanya tentu dengan konsekuensi yang tinggi meskipun terkadang harus merogoh kocek yang dalam bukan menjadi penghalang bagi para pecinta/penghobby burung itu sendiri.
Dari pantauan awak media Lintas JatimNews tampaklah berbondong-bondong para pengunjung dan Penjual dari berbagai penjuru Surabaya sekitar pagi pukul 05.30 an pasar burung yang tepatnya berada disekitar jembatan kalimas surabaya ini lebih familiar di telinga orang dengan sebutan pasar burung Petek’an (Benteng). tampak ramai dipadati pengunjung Pasar yang hanya buka di hari Minggu/libur ini, menjual berbagai jenis burung berkicau. Harga yang di tawarkan cukup variatif, ada yang dari kisaran puluhan ribu rupiah bahkan sampai ada yang seharga jutaan rupiah.
Pasar burung ini meski tampak tidak layak, bahkan nyaris bukan seperti pasar burung namun perputaran ekonominya sangat terlihat dan bagus saat awak media kami melihat langsung transaksi yang terjadi di pasar burung tersebut untuk dikembangkan lebih baik lagi, jika di arahkan dengan baik karena yang terlihat saat ini ‘tampak liar’ dan ‘semrawut’, tidak seperti pasar burung di Bratang semisal, yang telah tertata rapi.
Sangat terlihat pemandangan para pedagang burung yang menjual burungnya di tengah jalan seperti memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung, penjual dan pembeli. Seolah menambah rasa penasaran pengunjung dan minat para pecinta burung. Di setiap akhir pekan (hari Minggu), para pengunjung pasar tersebut semakin meningkat. Jalanan pun seakan dipadati dengan motor yang parkir dan lalu lalang pengunjung di pasar burung tersebut.
Terdengar suara kicau burung saling bersahutan. Ratusan orang lalu lalang, sesekali berhenti dan serius mengamati aneka jenis burung yang berada di dalam sangkar. Dari Burung jenis Murai batu, Perkutut, Love Bird, Kacer, Cendet, Cucak Hijau, Kenari, dan Prenjak putih, dan masih banyak lagi. Burung-burung ini seolah menari dan memamerkan kicauannya kepada para penggemar yang melintas. itulah pemandangan di Pasar Burung petek’an Surabaya. Meskipun hari semakin siang, matahari mulai meninggi dan cuaca makin panas, para penjual dan pembeli burungpun tetap terlihat anusias demi memuaskan hobby kesukaannya.
Dari beberapa pengunjung disini, media kami menyempatkan diri untuk menggali informasi dari beberapa pengunjung di pasar ini, yang ternyata pasar burung petekan ini menyediakan aneka burung dari berbagai jenis burung mulai dari burung lokal hingga burung import. “Di pasar burung ini lengkap. Ada burung bakalan yang artinya belum bagus hingga ada yang sudah Lot/jadi/gacoan. Yang lot/jadi/gacoan ini yang sudah siap tampil dalam ajang kontes,” kata Catur warga Surabaya yang sedang berburu Burung Murai batu medan di Pasar petekan ini. Begitu pula di katakan oleh salah satu penjual perlengkapan aksesoris sangkar burung Cak Samsul “untuk hasil jualan gak bisa di tentukan ramai terus semua tergantung rezeki juga” sembari mengakhiri wawancara. (Ishak)