SURABAYA (lintasjatimnews.com) – Ratusan demonstran yang merupakan mantan karyawan PT Wim Cycle menggeruduk kantor CTBC Bank Intiland Tower, Jalan Embong Kaliasin, Kota Surabaya, Selasa siang (29/9/2020).
Mereka yang tergabung dalam Serikat Buruh Aneka Industri (SBAI), dan Federasi Serikat Buruh Indonesia (FSBI), menuntut pihak bank segera menyerahkan aset milik perusahaan yang digunakan untuk menutup tagihan.
Dengan mengenakan baju simbolis berwarna merah dan membawa poster tuntutan hak buruh, massa juga sempat memblokade pintu masuk dengan memarkirkan kendaraan roda dua dan roda empat. Serta, melarang tamu dan karyawan memasuki area perkantoran.
Kondisi kian memanas saat beberapa massa membawa dua kantong kresek besar berisi telur busuk. Meski mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian, massa lalu melempar telur busuk ke halaman maupun dinding bangunan mewah tersebut. Ini dilakukan lantaran kecewa dengan tanggapan bank yang masih bersikeras tidak memberikan aset milik PT Wimcycle.
“Hei CTBC Bank, ayo keluar, jangan diam di dalam saja,” teriak salah satu peserta aksi, sambil mendobrak pagar intiland.
Imam Safii, korlap aksi, mengatakan, sudah hampir 2 tahun para pekerja di phk. Ditambah dengan Hak upah, Pesangon, dan THR juga sama sekali belum diterima.
“Tujuan kami kemari adalah meminta pihak CTBC Bank berkontribusi terhadap tagihan SBAI. Kami mendesak mereka menyerahkan aset pailit itu,” ujarnya di sela sela aksi.
Tuntutan para buruh tersebut tidak dipenuhi lantaran kondisi perusahaan tersebut dinyatakan bangkrut pada (20/5/2020) lalu, sedangkan aset perusahaan menjadi jaminan Bank BNI, HSBC, dan CTBC Bank.
“Bank BNI dan HSBC ini koorperatif. Sementara CTBC tidak mau berkontribusi sampai hari ini. Tanggapannya tidak jelas,” imbuhnya.
Menurutnya Imam, Bank BNI, HSBC, dan CTBC pernah diundang dalam sebuah pertemuan. Akan tetap CTBC tidak hadir. Sehingga hanya dua bank saja yang mau berkontribusi dan mengcover tuntutan para buruh.
“Kalau aset berupa tanah dan bangunan itu tidak bisa diserahkan kepada kami. Setidaknya hak pekerja harus dipenuhi,” tuturnya.
Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, massa mengancam akan ganggu kegiatan operasional bank sampai mau memenuhi tuntutan para pekerja. Salah satu orator berteriak akan membawa telur busuk dengan jumlah yang besar.
Sementara itu, Bank CTBC enggan berkomentar atas insiden yang terjadi di tempat tersebut. Mereka sempat menerima dua orang perwakilan masa untuk menggelar audiensi. Namun dua orang itu nampak kesal karena pihak bank bersikukuh tidak mau menyerahkan aset perusahaan.(Ramadhani)