BOYOLALI (lintasjatimnews.com) – Berkaitan adanya pandemi Covid 19 serta edaran himbauan dari pemerintah untuk mengurangi aktifitas di luar rumah atau kantor dengan pengumpulan massa, upacara pembukaan TMMD Sengkuyung tahap III tahun 2020 di Desa Bolo Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali kali ini dibuka oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Boyolali di Aula Kodim 0724/Boyolali. Selasa (22/09/2020).
Target sasaran fisik program TMMD Sengkuyung tahap III kali ini berupa pembangunan betonisasi jalan sepanjang 1490 Meter dengan lebar 2,6 Meter dan ketebalan 15 Centi Meter .
Pada sasaran Non Fisik TMMD Sengkuyung tahap III tahun 2020 di Desa Bolo Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali akan disisipkan kegiatan sosialisasi informasi tentang perilaku di era New Normal kepada masyarakat, donor darah serta pelayanan KB.
Selain kegiatan diatas bertepatan dalam rangka menyambut HUT TNI ke 75 , hari ini juga diberangkatkan 8 tangki air bersih ke lokasi Desa Bolo untuk membantu warga setempat yang mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau seperti ini.
Dengan adanya program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III tahun 2020 tak terkecuali di wilayah Kodim 0724/Boyolali ini adalah semata-mata untuk kepentingan Rakyat, rakyatlah yang menikmati hasil TMMD.
Jalan yang dibangun dan bantuan air bersih tentunya untuk mempermudah warga masyarakat dalam beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari nantinya.
Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Aris Prasetyo SIP, MIP saat pembukaan TMMD mengungkapkan, “ TMMD Sengkuyung tahap III ini memiliki sasaran fisik betonisasi jalan sepanjang 1490 Meter, pelaksanaannya mulai hari ini di Desa Bolo dengan menggunakan anggaran APBD propinsi dan kabupaten serta juga swadaya dari warga setempat sejumlah 18 juta, jadi total anggaran sekitar 600 jutaan.
Selain itu bertepatan dengan pembukaan TMMD sengkuyung dan HUT TNI ke 75 juga ada bantuan air bersih yang merupakan aspirasi masyarakat dan bantuan instansi lain yang direncanakan sekitar 30 tangki untuk membantu masyarakat yang terkena dampak kekeringan”. (Kemplu 72)