MALANG (lintasjatimnews.com) – Universitas Brawijaya sebagai salah satu perguruan tinggi terfavorit di Indonesia tidak henti-hentinya selalu memberikan inovasi yang bermanfaat bagi lingkungan disekitarnya. Hal ini lah yang kemudian menjadi semangat “5 Punggawa SIRYM” yang terdiri dari Rizki Senna S (MIPA, 18), Ilham Maulana D (FIA,18), Resti Oktaviarni (FIA, 18), Yushidayah N S (FK, 17) dan Molanika S (FIA, 18) telah .mencetuskan inovasi dalam bidang kesehatan, yaitu inovasi produk kasa berbahan dasar sarang telur tarantula dengan motif batik khas nusantara.
Hal itu juga didukung oleh Dosen Pembimbing dari “5 Punggawa SIRYM” tersebut, yaitu Zulfaidah Penata Gama, S.Si, M.Si, Ph.D. Menurut beliau, “Inovasi produk kasa ini sangat baik karena bahan pembuatannya juga dari bahan alami, sehingga tidak menimbulkan iritasi atau alergi kulit dan lebih efektif untuk penyembuhan luka”
Rabu (18/9/2020), Rizki Senna S (seorang mahasiswa anggota tim sekaligus manajer utama) mengatakan “Penyembuhan luka dengan penggunaan sarang telur tarantula disebabkan peningkatan jumah sel fibroblas, sintesis kolagen, kekuatan tensile, kontraksi luka dan periode epitelisasi. Aksi penyembuhan luka terjadi karena kandungan protein yang ada pada sarang telur tarantula, sehingga dapat membantu penyembuhan luka dengan secara cepat dan aman”.
Selama ini, katanya, sarang telur tarantula dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, padahal di balik itu semua sarang telur tarantula menyimpan berjuta manfaat yang jarang diketahui. Kandungan protein fibroin atau fibrinoin yang tinggi membuat sarang telur tarantula mampu membantu mempercepat penghentian darah serta penyembuhan pada luka terbuka.
Mahasiswa lainnya yang juga anggota tim sekaligus Manajer Produksi, Yushidayah N S, mengatakan sarang telur tarantula didapat dari hasil pembudidayaan selama sekitar dua bulan sebelum sarang telur tarantula dipanen. Pembudidayaan tersebut dilakukan dengan bekerjasama dengan mitra pecinta/kolektor tarantula yang ada di Indonesia, salah satunya yaitu Ming Cu, pemilik sekaligus mitra tarantula terbesar di Indonesia. Beliau mengatakan “Ya, sangat menarik ya, inovasi dari temen-temen ini bagus sekali, apalagi limbah tarantula jarang juga digunakan atau diolah kembali menjadi bahan/barang yang bermanfaat”.
Selain itu, menurut Ilham Maulana Dandi sekaligus sebagai Manajer Pemasaran mengatakan bahwa Produk kasa KASPRO ini juga memiliki motif batik khas Nusantara yang didesain modis serta memperhatikan cara pemakaian yang praktis dan ekonomis. Terdapat dua jenis produk KASPRO, yaitu kasa gulung dan kasa plester. Kemudian, informasi pembelian juga bisa diakses melalui official account seperti website, shopee. Tokopedia, Instagram dll.”
Output yang diharapkan dari Kasa KASPRO adalah menjadi produk kasa unggulan Indonesia dan dapat membantu memperbanyak kerjasama kemitraan dan sektor pasar sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi dan membantu berbagai sektor yang berkaitan secara berkelanjutan. (Sirym corporation)