JAKARTA (lintasjatimnews.com) – Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat signifikan untuk ekonomi Indonesia. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II – 2020 mencapai minus 5,32%. Sebelumnya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh positif 2,97% pada kuartal I-2020.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami kontraksi tidak lain merupakan dampak dari pandemi Covid-19. Hal ini tentunya juga berdampak pada konsumsi nasional dan sektor UMKM yang menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat. (Jumat, 21/08)
Rangka memperingati hari ulang tahun ke 5, Klinik Sehat Rorotan PTTEP-Dompet Dhuafa mengajak para pelaku sektor UMKM untuk bangkit, berdaya dan berjuang kembali merajut asa dengan tetap bergerak di tengah keterbatasan melalui program bantuan usaha mandiri. Sasaran utama dari program ini yakni pelaku UMKM terdampak Covid-19 yang bergerak di berbagai macam bidang antara lain, kuliner, jasa, minuman dan bahan makanan pokok.
Dari ratusan pelaku umkm di wilayah Jakarta Utara, terpilihlah 60 UMKM yang mendapat bantuan, baik bantuan berupa alat pendukung usaha, modal, akses atas fintech, pendampingan dan monitoring usaha secara berkala. UMKM terpilih merupakan UMKM yang telah menjalani berbagai proses, mulai dari assessment, verifikasi, interview dan seleksi.
Direktur CSR Dompet Dhuafa, Herdiansah menjelaskan, “beberapa kriteria utama dari program bantuan usaha mandiri ini yakni omzet usaha yang turun drastis atau minus selama tiga bulan terakhir, dan durasi usaha yang sudah berjalan lebih dari tiga tahun”.
“Proses assessment UMKM kami lakukan selama kurang lebih dua bulan. Hal ini bertujuan untuk mencari pelaku UMKM yang memang betul-betul terpuruk karena pandemi Covid-19 ini,” ujar Herdiansah.
Klinik Sehat Rorotan PTTEP-Dompet Dhuafa sebagai klinik kesehatan tingkat pratama, juga memiliki perhatian terhadap ekonomi warga di sekitar wilayah Rorotan. Program berbasis UMKM ini juga diadakan dalam rangka memperingati hari UMKM nasional yang jatuh pada tanggal 12 Agustus.
“Program ekonomi berbasis UMKM ini adalah program yang dirancang khusus untuk UMKM, guna membangkitkan semangat para pelaku sektor UMKM yang hari ini sedang ditempa ujian covid-19,” tutur Afiat Djajanegara selaku General Affairs Manager PTTEP.
Lebih lanjut Afiat menjelaskan, “program ini akan menjadi pilot projek yang akan di _scale up_ ke skala nasional, dengan tetap melihat melihat respon dan perkembangannya. Tidak hanya itu, program ini juga berhasil mendapatkan penghargaan MURI”.
Ria Pratiwi salah satu penerima manfaat bantuan UMKM Mandiri menjelaskan bahwa program bantuan usaha Klinik Sehat Rorotan ini merupakan program yang saat ini sangat dibutuhkan oleh UMKM Indonesia.
“Terima kasih untuk Klinik Sehat Rorotan PTTEP yang telah memberikan bantuan kepada kami para pelaku usaha mikro kecil menengah. Semoga progam ini terus berlanjut dan semakin banyak yang menjadi penerima manfaat program ini,” pungkas Ria yang juga tergabung dalam Jakpreneur, wadah milik pemerintah DKI Jakarta untuk para pelaku UMKM DKI Jakarta.
Setelah mendapatkan bantuan, para penerima manfaat program akan mendapatkan pendampingan dan monitoring program selama dua bulan. Tidak hanya itu, mereka juga akan diberikan edukasi untuk melakukan pencatatan atau pembukuan transaksi usaha sehingga analisa keuangan dapat dilakukan dengan baik.
Perwakilan Walikota Jakarta Utara Yuyun Wahyudi yang turut hadir dalam serah terima program mengaku sangat senang dengan program ini, mengatakan “Saya sangat senang dan mengapresiasi berbagai pihak terutama Klinik Sehat Rorotan yang tidak hanya berfokus pada bidang kesehatan, tetapi juga memiliki concern pada bidang ekonomi”.
Yuyun Wahyudi menambahkan, “Bapak Walikota Jakarta Utara berharap program ini dapat disinambungkan dengan program – program ekonomi milik pemprov DKI dan berkelanjutan”.
“Saya memberikan dukungan penuh kepada Kilinik Sehat Rorotan, PTTEP dan Dompet Dhuafa atas inisiasi program yang sangat bermanfaat bagi UMKM, sukses untuk semuanya,” tutur Ridwan Abdul Ghany, artis dan public figure.(Fatzry)