SURABAYA (lintasjatimnews.com) Pemilihan Wali Kota Surabaya dilangsungkan pada Desember. Polrestabes Surabaya sudah menyiapkan tim pengamanan sejak awal Agustus. Sebanyak 3 ribu personel disiapkan. Jumlah itu belum termasuk personel gabungan yang diperbantukan dari TNI, Linmas, dan Satpol PP. (21/08/2020).
Kasubaghumas Polrestabes Surabaya AKP M. Akhyar mengatakan, untuk saat ini, polrestabes masih berfokus untuk mengamankan persiapan pilkada. ”Karena kontestan pilkada belum jelas, saat ini, kami memperbanyak latihan dan mengawal agenda pilkada lain,” ujar Akhyar.
Akhyar mencontohkan berbagai agenda pilkada yang turut diamankan antara lain pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilakukan petugas Komisi Pemungutan Umum (KPU) Surabaya. Selain mengikuti kegiatan KPU, sejumlah personel juga ditempatkan di beberapa titik.
”Misalnya gedung KPU. Jadi ada personel yang menjaga keamanan sekaligus mengantisipasi adanya kerusuhan atau huru-hara,” ujar Akhyar.
Akhyar mengapresiasi warga Surabaya yang dapat menjaga situasi kondusif. Artinya, tidak mudah tersulut isu tertentu. Sehingga, kerusuhan dan huru-hara jarang, bahkan tidak pernah terjadi. Namun, hal tersebut tidak mengurangi pengamanan yang dilakukan tim.
Selama persiapan dan pra pilkada, polrestabes menerjunkan 1.200 personil. Mereka terbagi dalam sistem pengamanan tertutup dan terbuka. Artinya, ada yang secara langsung menunjukkan dan melakukan tindakan pengamanan dan tidak. Akhyar mengakui, tahun ini, pengamanan yang dilakukan sedikit fleksibel dan mudah. Salah satunya karena tidak ada kampanye terbuka.
”Peraturan pemerintah kan melarang kampanye terbuka. Jadi sistem pengamanan juga beberapa bisa berubah. Selain itu, tahun ini kesadaran politik masyarakat makin tinggi dibandingkan periode pilkada sebelumnya,” ucap Akhyar. (Najib).