SURABAYA (lintasjatimnews.com) Senin, 17 Agustus 2020 Peringatan Kemerdekaan Indonesia Ke -75 di Taman Surya Balai Kota Surabaya, akan menyuguhkan konsep Bhinneka Tunggal Ika. Konsep tersebut dipilih sebagai bukti bahwa keberagaman yang menyatu dan harmonisasi di Kota Surabaya itu memang nyata.
Pada upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia, pihak Pemkot memastikan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Termasuk kepada peserta upacara yang hadir di lokasi maupun mengikuti secara darling.
Pada upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M Fikser didapuk sebagai perwira upacara. Mantan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya itu diketahui merupakan putra asli Papua kelahiran Kota Serui dan sudah mengabdikan diri ke Pemkot Surabaya lebih dari 20 tahun.
Pemkot memilih putra asli Papua sebagai perwira upacara karena ingin menunjukkan bahwa Kota Surabaya itu ramah untuk siapa saja. Bahkan, beberapa pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Pria yang pernah menjabat Kepala Satpol PP Surabaya ini menyatakan, jika pada Peringatan HUT RI di tahun-tahun sebelumnya dihadiri ribuan orang, berbeda dengan yang berlangsung sekarang. Sebab, pihaknya membatasi jumlah peserta yang hadir di lokasi upacara.
Di samping itu, pada tahun-tahun sebelumnya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) berjumlah 30 orang, sekarang akan diminimalisir menjadi tiga orang.
Upacara ini diikuti oleh seluruh Lurah, Camat, Danramil dan Kapolsek secara daring. Dan mereka pun tetap seolah-olah mengikuti upacara itu, jadi mereka semua memakai (seragam) kebesaran. (najib)