SURABAYA (lintasjatimnews.com) – Di era pandemi Covid-19 dan memasuki adaptasi kenormalan baru, berbagai persiapan dilakukan para warga khususnya Ibu-ibu PKK di daerah Komplek Sidotopo Dipo RW 03 Kelurahan Sidotopo Kecamatan Semampir Surabaya.(07/08/2020).
Demi kelancaran aktivitas kedepan, mulai dari mempersiapkan sistem yang mampu menimalisir interaksi langsung, maupun persiapan peralatan hingga perlengkapan operasional sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI.
Namun, selain himbauan untuk waspada terhadap pandemi COVID-19, Kemenkes RI juga menghimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit Demam Berdarah. Kemenkes RI catat kasus Demam Berdarah di Indonesia mencapai 71.663. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa Indonesia adalah negara ke-2 dengan kasus DBD tertinggi, di antara 30 negara.
Melihat tingginya angka kasus demam berdarah dan potensi perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegepty, ada baiknya bagi kita untuk mengenali gejala dan cara pencegahannya. Gejala pada penyakit DBD ini biasanya mulai bisa terlihat dalam waktu 4-6 hari setelah penularan terjadi.
Didalam kegiatan PSN (Pemberantas Sarang Nyamuk) dan juga menerapkan 3 M (Menguras, Menutup, Menggubur) yang dimuali pukul 08:00 sampai selesai pada hari Jum’at ini, di lakukan oleh ibu-ibu PKK RW. 03 Komplek Sidotopo Dipo, kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir yang tergabung dalam kelompok Jentik yang dipimpin oleh Ibu Sri Darmini selaku Koordinatornya yang meliputi 9 RT ( RT. 01 s/d RT. 09) dengan jumlah 20 orang Anggota dan Ibu Bara selaku Pembimbing dari Puskesmas Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir Surabaya dan kegiatan ini rutin dilakukan setiap minggu sekali.(Ishak).