BOYOLALI (lintasjatimnews.com) – Di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) saat ini, beberapa kegiatan yang menyasar pada kesejahteraan masyarakat tetap digulirkan. Salah satunya yakni kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap II Tahun 2020 di wilayah Kodim 0724/Boyolali. Kegiatan ini menyasar, tepatnya di Desa Repaking Kecamatan Wonosegoro yang berlangsung selama satu bulan mulai dari Selasa (30/6/2020) hingga Rabu (29/7/2020).
Tahun ini cukup berbeda setelah adanya pandemi Covid-19 yang meluas di Boyolali. Usai program pembangunan fisik dan non fisik rampung dikerjakan, tidak terlihat hingar bingar kegiatan seperti tahun sebelumnya. Hanya penandatangan prasasti secara simbolis digelar di Ruang Merapi Kantor Bupati Boyolali. Rabu (29/07).
Saat penandatanganan naskah penyerahan hasih TMMD antara Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali, Letkol Inf Aris Prasetyo S.I.P, M.I.P, dan Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Totok Eko Yudi Priatmo. Dandim mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak atas terselenggaranya program TMMD Sengkuyung Tahap II ini. Ucapan terima kasih diberikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Polri dan elemen masyarakat yang telah membantu terlaksana kegiatan TMMD sehingga semua berjalan lancar sesuai dengan harapan, serta tepat waktu.
“Harapannya dengan adanya TMMD Sengkuyung tahap II masyarakat lebih senang dengan adanya jalan yang dibangun. Mereka lebih mudah akses ke tempat aktivitas,” ungkap Dandim.
Sasaran fisik yang dibangun yakni betonisasi jalan sepanjang 1.260 meter dan lebar tiga meter yangmenghubungkan Dukuh Kalicinging dan Dukuh Gumukrejo. Jalan tersebut sekaligus menghubungkan Kabupaten Boyolali dengan Kabupaten Grobogan. Anggaran TMMD Sengkuyung tahap II ini menggunakan sumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi sebesar Rp 239 juta, dan APBD Kabupaten Boyolali sejumlah Rp 400 juta serta swadaya masyarakat Rp 28.560.000 dengan total jumlah keseluruhan mencapai Rp.667.560.000.
Selain pembangunan fisik, kegiatan juga menyasar pada non fisik. Seperti donor darah, penyuluhan mengenai Covid-19 dan pembagian 50 Al Quran ke masyarakat. (Kemplu)